Jadi makna tangan kanan memberi tangan kiri jangan sampai tahu, adalah berbuat baik dan ikhlaslah karena Allah.
Al-Qur’an sebenarnya membolehkan sedekah dilakukan secara terbuka atau terang-terangan sebagaimana diperbolehkannya sedekah secara rahasia atau tertutup.
Hal itu sebagaimana dinyatakan dalam Surah Al Baqarah, ayat 274:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرّاً وَعَلاَنِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya:
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang – terangan maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
Berdasar pada ayat di atas, maka sebenarnya tidak ada perbedaan berarti antara sedekah yang dilakukan secara sirri atau rahasia dengan sedekah yang dilakukan secara terbuka atau terang-terangan.
Al-Qur’an mengakui keabsahan dan kebaikan keduanya meski beberapa ulama berpendapat bahwa sedekah untuk pribadi lebih baik tidak diketahui orang lain untuk menjaga privasi pihak penerima. Jika demikian halnya, maka sejatinya yang terpenting dalam bersedekah adalah keikhlasan atau niat tulus dan bersih dari keinginan-keinginan duniawi.
Seperti mendapatkan balasan yang lebih banyak; mendapatkan pujian dari orang lain; mendapatkan popularitas di tengah-tengah masyarakat; atau pencitraan dengan maksud-maksud tertentu. Keikhlasan seperti itu hanya bisa dicapai ketika seseorang dalam bersedekah menyembunyikan tangan kanannya agar tidak diketahui oleh tangan kirinya.
Maksudnya, jangan sampai sedekah yang kita lakukan dengan niat samata-mata beribadah kepada Allah, dirusak oleh nafsu jelek yang ada dalam diri kita sendiri. Untuk itu, ada baiknya kita adakan upaya melupakan setiap sedekah yang telah kita lakukan agar keikhlasan benar-benar terjaga.
Artinya, tidak perlu kita mengingat-ingat kembali sedekah yang telah kita keluarkan seberapapun banyaknya sebab hal itu sama saja dengan membuka peluang bagi tangan kiri atau nafsu jelek untuk merusak keikhlasannya.
Jika kita telah mampu melupakannya, dalam arti benar-benar dapat mengendalikan tangan kiri, maka goda-godaan apapun, baik yang berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar, tidak akan akan mampu mempengaruhi keikhlasan kita.
Jika hal itu bisa kita capai, maka itulah yang dimaksud merahasiakan sedekah demi mencapai keikhlasan yang optimal. Bukan merahasiakan terhadap orang lain, tetapi terhadap nafsunya sendiri yang disimbolkan dengan tangan kiri.
Ketika kita ikhlas, maka tidak ada persoalan apakah sedekah itu kita lakukan secara terbuka dengan diketahui orang lain atau kita lakukan secara rahasia tanpa diketahui orang lain.
Itulah penjelasan tentang Hadits Tangan Kanan Memberi Tangan Kiri Jangan Sampai Tahu, hadits dengan perumpaan dan kiasan. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Allahumma Inni AsAluka Husnul Khatimah Wa Audzubika Min Suul Khatimah Doa Mohon Akhir yang Baik
Baca juga: Arti Rabbana Wa Atina Mawa Attana Ala Rusulika Wala Tukhzina Yaumal Qiyamah Innaka La Tukhliful Miad
Baca juga: 30 Daftar Istilah Populer Bahasa Arab dan Gaul yang Sering Disebut di Bulan Ramadhan Berikut Artinya
Baca juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur ke Makam Orang Tua Lengkap Tata Cara dan Adab yang Harus Diperhatikan
Baca juga: Jadwal Ziarah Kubro Tradisi di Palembang, Hikmah Silaturahmi & Mendoakan Para Ulama Jelang Ramadhan