Berita Pali

Hutan Konservasi Dibuka Perusahaan, Penyebab Gajah Liar Kerap Merusak Kebun Warga di Semanggus PALI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

USIR GAJAH-- Para warga Desa Semanggus Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI setiap malam berjaga di kebun untuk mengusir gajah liar merusak kebun, Jum'at (7/2/2025).

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI - Warga Desa Semanggus Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI Sumatra Selatan, selalu dibuat resah oleh kawanan gajah liar yang kerap masuk ke pemukiman dan merusak perkebunan warga.

Akibatnya, puluhan hektar tanaman sawit dan karet milik warga, dirusak oleh kawanan gajah liar tersebut.

Keresahan warga Desa Semanggus atas kawanan gajah liar yang kerap merusak tanaman di kebun warga bukan hanya baru pertama kali terjadi, tetapi sudah terjadi sejak tahun 2023 lalu.

Namun, beberapa bulan belakang ini, teror kawanan gajah liar tersebut semakin intens, tak hanya merusak puluhan hektar tanaman karet dan sawit di kebun warga.

Kawanan gajah liar itu juga merusak dan merobohkan pondok milik warga yang ada di kebun tersebut.

Bahkan, baru-baru ini ada gajah yang masuk ke permukiman warga dan hanya berjarak sekitar 100 meter.

Beruntungnya, gajah tersebut lari dan tidak merusak rumah warga.

Lukman salah satu warga Semanggus mengatakan, ada sekitar 20 sampai 25 ekor kawanan gajah liar yang kerap masuk ke kebun dan merusak tanaman warga.

"Yang aktif setiap malam nya, ada sekitar 4 sampai 15 ekor gajah,"ujar Lukman, Jum'at (7/2/2025).

Dengan adanya kejadian ini, Lukman mengatakan para warga terpaksa setiap malam nya berjaga di kebun untuk mengusir kawanan gajah tersebut agar tidak merusak tanaman

Meski para warga mengaku dihantui oleh perasaan resah dan khawatir akan menjadi korban amukan kawanan gajah liar tersebut.

Lukman mengatakan warga terpaksa berjaga di kebun, agar tanaman mereka tidak di rusak kawanan gajah liar.

Berbagai cara telah dilakukan warga untuk mengusir kawanan gajah liar itu, mulai dari membakar ban bekas, menggunakan cetoran, hingga memukul bunyi-bunyian kentongan.

Lukman juga berkata, selama ini warga sudah berulang kali melaporkan kejadian tersebut dan sudah berupaya melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, BKSDA maupun pihak terkait lainnya.

"Tapi hingga saat ini belum ada upaya pencegahan maupun penanganan. Pihak BKSDA yang turun kelapangan hanya sekedar ambil foto-foto saja," ungkapnya.

Lukman juga mengungkapkan,meskipun Desa Semanggus wilayahnya berdampingan langsung dengan jalur konservasi dan perlintasan gajah.

Akan tetapi konflik antara gajah dengan warga desa tidak pernah terjadi dan kawanan gajah tidak pernah masuk ke kebun maupun ke pemukiman warga.

"Ini disebabkan karena hutan konservasi yang ada dikawasan konservasi sekitar sini yang menjadi rumah dari kawanan gajah ini, sudah dibuka atau dipanen oleh PT MHP. Selama ini kan gajah tetap berada di jalur konservasi nya, barulah sejak 2023 sampai 2025 saat ini, gajah-gajah ini mulai masuk ke lahan pertanian dan pemukiman warga,"ungkapnya.

"Kalau hutan nya tidak habis, kawanan gajah ini tidak akan masuk ke kebun warga maupun ke pemukiman, karena selama ini tidak konflik gajah dengan warga desa,"sambungnya.

Lukman dan warga lainnya berharap adanya solusi terkait permasalahan ini, karena warga merasa terancam dengan adanya aktivitas Gajah Liar di pemukiman dan kebun mereka.

"Jika tidak ada solusinya agar kawanan gajah ini tidak masuk kebun atau pemukiman, kami akan demo, karena kami sudah sering melapor namun tidak ada tindak lanjutnya, kami sangat dirugikan, aktivitas pertanian kami terganggu," kata Lukman.

Baca juga: Kawanan Gajah Liar Sering Melintasi di Jalur Pali-Musi Rawas, Pengendara Diimbau Hati-hati

Baca juga: Teror Gajah Liar di Tri Anggun Jaya Musi Rawas Kembali Terjadi, Pondok dan Kebun Warga Dirusak

Sementara itu, Kepala Desa Semanggus Lian Sasnadi mengatakan aktivitas gajah liar masuk ke kebun dan pemukiman warga sudah sangat meresahkan.

""Hampir setiap malam kawanan gajah liar masuk ke perkebunan dan merusak tanaman, warga kami sudah kehabisan cara untuk mengusir kawanan gajah ini," kata Lian.

Dikatakan Lian, dengan adanya gajah liar masuk ke perkebunan dam pemukiman, warga setempat mengaku resah dan ketakutan.

Sebab, kapan saja dapat mengancam keselamatan warga. 

"Warga takut, karena sebelumnya sudah ada satu warga kami yang menderita cidera patah tulang akibat diserang gajah tersebut," ungkapnya.

Lian juga membenarkan penyebab kawanan gajah mulai masuk ke perkebunan dan pemukiman warga sejak beberapa tahun terakhir disebabkan oleh rusaknya hutan konservasi yang menjadi habitat para kawanan gajah tersebut.

"Apa yang disampaikan warga memang benar bahwa hutan lindung yang menjadi kawasan konservasi kawanan gajah itu dibuka PT MHP, saat ini dalam keadaan gundul kawasan hutan konservasi itu, jadi gajah menyerang ke hutan warga," terang Lian.

Lian berharap, pihak BKSDA baik provinsi maupun lahat, segera dapat mencarikan solusinya terkait permasalahan ini.

Karena, menurut Lian dalam beberapa malam terkahir gajah tersebut sudah masuk mendekati ke pemukiman warga dan dikhawatirkan akan menyerang warga jika tidak segera diantisipasi.

"Kami dari pemerintah Desa sudah berupaya sejak tahun 2023 lalu sampai saat ini selalu melaporkan nya ke pihak BKSDA, namun saat BKSDA datang mereka cuma sekedar mengecek dan meminta tanda tangan ke pemerintah desa, lalu pulang dan tidak ada solusinya," jelas Lian.

Jika permasalahan ini terus berlarut dan tidak menemukan solusinya, Lian mengatakan pemerintah desa hanya bisa menyerahkan keputusan apa yang akan diambil oleh masyarakat.

"Selama ini kami telah berupaya mengimbau warga, agar tidak melakukan tindakan anarkis terhadap hewan dilindungi tersebut, tapi jika tidak ada solusinya dari pihak terkait, kami serahkan ke masyarakat langkah apa yang mereka diambil, karena warga kami sudah resah dan menderita kerugian yang tidak sedikit, kami tidak bisa mengatasinya lagi jika permasalahan ini tak kunjung selesai,"tukasnya. 

 

 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini