TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Pasca dibuka, Alun - Alun Merdeka Kota Lubuklinggau Sumsel langsung ramai dikunjungi warga.
Alun-Alun Merdeka ini memiliki fasilitas penunjang tempat bermain dan nongkrong anak muda menarik warga ramai datang untuk berkunjung setiap malam.
Puncaknya Jumat (24/1/2025) malam saat digelar acara nonton bareng (Nobar) mengenang sejarah Alun-Alun Merdeka, warga yang datang sangat ramai.
Namun, sayangnya lokasi ini minim tempat parkir motor, hingga saat acara digelar muncul para juru parkir (jukir) dadakan yang meraup keuntungan sepihak.
Tak tanggung-tanggung para jukir liar ini menggetok tarif parkir yang semestinya hanya Rp. 2000 naik menjadi Rp. 5000 pemotor.
Parahnya lagi para oknum jukir liar ini tidak memberikan karcis kepada para pengunjung dengan dalih berbagai alasan.
Akibatnya peristiwa ini pun viral di media sosial Facebook.
Sementara, pantauan Tribunsumsel.com, ratusan kendaraan kendaraan roda dua terpaksa memarkirkan kendaraan di pinggir jalan karena lokasi khusus untuk parkir motor tidak mampu menampung ramainya pengunjung.
Hal ini tentu membuat Jalan di depan Masjid Agung As-Salam Kota Lubuklinggau yang biasanya lengang kini sering macet.
Kondisi ini, cukup dikeluhkan pengunjung karena banyak masyarakat yang menjadi korban para jukir liar.
Baca juga: Pemkot Lubuklinggau Utang Rp100 Miliar ke Kontraktor, BPKAD Sebut DBH Pusat dan Provinsi Belum Cair
Joni salah satu warga yang menjadi korban jukir liar mengaku terkejut saat hendak mengeluarkan motor langsung diminta parkir Rp.5000 oleh jukir liar.
"Cukup terkejut pak, tiba-tiba muncul dari belakang langsung minta Rp.5000, saya tawar biasa Rp. 2000 tapi petugasnya marah," ungkapnya pada wartawan, Sabtu (25/1/2025).
Menurut Joni mereka tidak masalah bila memang harus membayar tarif parkir Rp.5000 asalkan memang ketentuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau.
"Kalau memang ketentuan tidak masalah,tapi ini tarifnya suka-suka mereka dan sudah pasti tidak disetor, malah kalau ada yang hilang mereka tidak mau tanggung jawab," ujarnya.
Untuk itu, Joni berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau melalui Dinas Perhubungan untuk menertibkan para jukir liar karena sudah meresahkan.