Penemuan Prasasti di Kantor Walikota

Prasasti Bukti Pembangunan Kantor Walikota Palembang Peninggalan Belanda Kembali Ditemukan

Penulis: Hartati
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prasasti sejarah peletakan batu pertama kantor ledeng atau kantor Walikota Palembang ditemukan di sebelah kiri pintu masuk gedung itu, Rabu (1/1/2025).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Prasasti peninggalan Belanda kembali ditemukan di kantor ledeng atau kantor Walikota Palembang pada Rabu (15/1/2025).

Prasasti itu berukuran sama dengan prasasti yang pernah ditemukan sebelumnya.

Begitupun tulisan yang sama yakni bahasa Belanda.

Sejarawan Palembang sekaligus Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kms Ari Panji mengatakan penemuan prasasti itu ditemukan Rabu pagi pukul 09.30 WIB dan memang sengaja dicari karena dugaan awal memang ada dua prasasti.

Setelah dicari bersama akhirnya ditemukan letak prasasti itu di pintu kiri masuk kantor Walikota.

Posisinya sama dengan prasasti sebelumnya yakni melekat di dinding gedung di lantai bawah, sehingga letak prasasti itu persis mengapit pintu masuk gedung Walikota.

"Kita memang memperkirakan disini sisi kanan kantor Ledeng ada prasasti, ternyata setelah dibuka benar ada prasasti," kata Kemas Ari Panji, Rabu (15/1/2024).

Dia mengatakan, prasasti peninggalan Belanda itu dicari bersama perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.

Kemudian didampingi tim Pusat Kajian Sejarah Sumatra Selatan (Puskass) dan Office Museum di Kantor Ledeng.

Prasasti itu diyakini berisikan informasi peletakan batu pertama pembangunan kantor ledeng itu nyang dibuat langsung oleh arsiteknya.

Bahan pembuatan prasasti, ukuran, jenis tulisan sama persis dengan prasasti sejarah pendirian kantor ledeng itu.

Saat ditemukan, prasasti juga sama tertanam atau ditutupi dinding luar yang sengaja disamarkan agar tidak diketahui bahwa gedung itu didirikan saat zaman Belanda.

Karena ditutupi tembok luar, bagian tengah prasasti bahkan dipasang meteran listrik.

Karena dibutuhkan untuk dibongkar dinding luar yang menutup prasasti, meteran listrik itu kemudian dipindahkan untuk memudahkan proses pembersihan prasasti.

Proses pembersihan prasasti juga dilakukan manual dengan cara meruntuhkan sedikit demi sedikit dinding luar tembok yang menutup prasasti itu dan mengikis sisa tembok.

Kemudian disemprot air agar relief atau tulisan prasasti timbul dan terlihat jelas yang menceritakan isi sejarah peletakan batu pertama kantor ledeng itu.

Baca juga: Prasasti Kantor Ledeng Buatan Belanda Asli Ditemukan di Kantor Walikota Palembang Oleh Tukang

Baca juga: Mulai 30 November 2024, Kantor Walikota Palembang Bakal Jadi Kantor Museum, Simpan Banyak Sejarah

Sebelumnya pada 28 November 2024, prasasti peninggalan Belanda yang berusia sekitar 100 tahun ditemukan tak sengaja di Kantor Wali Kota Palembang pada saat kantor itu dalam revitalisasi untuk dibuat sebagai museum kantor.

Semula prasasti pendirian dan peresmian Kantor Ledeng tidak diketahui Pemkot dan tukang pekerja yang membantu pengerjaan revitalisasi Kantor Wako. Prasasti ditemukan setelah pekerja membobok dinding disamping pintu masuk Kantor Ledeng. Prasasti itu tertutup plester warna putih.

Prasasti dengan tinggi sekitar 2 meter itu merupakan batu granit dengan pahatan tulisan Belanda yang menunjukkan sejarah dan bukti Kantor Ledeng didirikan hingga diresmikan sekaligus menjadi bukti bahwa Ir. S. Snuijf, orang Belanda yang mendesain bangunan itu.

Tulisan pahatan dari prasasti yang ditemukan menunjukkan tahun kantor Ledeng di Palembang berdiri pada 1928. Usia kantor wako ini tepat 100 tahun pada 2028 mendatang.

Prasasti tersebut juga membuktikan bahwa Wali Kota Palembang pernah dijabat bangsa kolonial, Ir R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville.

Berikut isi prasasti dan terjemahannya.
Op Den 17 Den September Van Het Jaar 1929

Werd dezesteengeplaatst door Zijne excellentie Van nederlandsch Indie
Jhr. Mr. A.C.D. De Graeff

Ter hemannering aan Den bouw van De drakwaterleiding Van Palembang

Wa Arvoor Burgermeester
Ir. R.C.A.A.J. Nessel Van Lissa

De Werkzaamheden inzette Op Den 12 Den Januari Van Het Zelfdejaar

Door Het Inheen  Van
De eerte paal voor dit gebouw

terjemahan Tim PUSKASS:

Pada tanggal 17 September Tahun 1929 
Diletakkan batu pertama oleh Yang Mulia Dari Hindia Belanda 
Jhr. Mr. A.C.D. De Graeff 
Sebagai penghormatan atas Pembangunan Sistem pipa air Di Palembang Yang mana Wali Kota 
Ir. R.C.A.A.J. Nessel Van Lissa 

Memulai pekerjaan pada 
Tanggal 12 Januari Tahun yang sama  (1929). Dengan penanaman tiang pertama untuk bangunan ini.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini