Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI telah menyampaikan kepastian tersebut dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta hari ini.
Ketum PSSI, Erick Thohir menyebutkan keputusan pemecatan ini tidak diambil tergesa-gesa.
Hal itu sudah dipikirkan sejak dua bulan lalu, sebelum Timnas Indonesia melawan China.
Pemecetan tersebut tak lepas dari dinamika yang terjadi cukup tinggi.
"Kita sudah merasakan sebelum pertandingan Indonesia melawan China, cuma waktunya terlalu mepet yang terbaik ya hari ini, karena kita punya waktu hampir dua bulan setengah untuk persiapan karena kita juga tidak mau mengambil sebuah keputusan tentu keadaanya tidak baik," Kata Erick Thohir.
"Cuma dengan segala evaluasi waktu dua bukan ini cukup tidak tergesa-gesa pada saat dinamika Indonesia melawah China," sambungnya.
Lebih lanjut, Erick Thohir juga mengatakan, momen yang tepat untuk mengambil keputusan, terutama jika mempertimbangkan waktu yang tersedia.
"Sebelum pertandingan itu sudah terjadi dinamika cukup tinggi, kalau itu dilakukan saat itu jarak ke pertandingan berikutnya terlalu dekat karena kita masih punya waktu dua setengah bulan," terangnya.
Untuk itu, Erick Thohir mengatakan lebih baik berisiko dari pada menyesal dikemudian hari.
"Resiko-resiko tetap ada tetapi kita lebih baik mengambil resiko dari pada kita menyesal dikemudian hari," tuturnya.
Dalam konferensi pers itu juga, Erick menjelaskan bahwa dasar utama dari pemecatan Shin Tae-yong adalah tujuan besar PSSI agar Timnas Indonesia bisa melangkah ke Piala Dunia.
Selain itu Erick Thohir juga menyinggung soal komunikasi yang tak berjalan baik, serta filosofi permainan dan taktik yang diterapkan.
"Komunikasi yang lebih baik dan tentu implementasi program yang lebih baik secara menyeluruh untuk timnas," kata Erick Thohir dalam konferensi pers.
Seiring dengan lengsernya Shin Tae-yong, PSSI akan mengumumkan pelatih baru Timnas Indonesia akhir pekan ini.
Skuad Garuda akan dibesut oleh juru taktik anyar untuk melakoni laga sisa di kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga beberapa waktu mendatang.