Dari keterangan Jurai Tue atau lebih dikenal dengan juru kunci kampung tersebut yaitu Hariansi (46) mengatakan, bahwa sangat pantas Desa Pelang Kenidai dijadikan salah satu kampung adat yang ada di Indonesia.
Pasalnya desa ini merupakan desa tertua yang ada di Pagar Alam.
"Kenapa pantas Desa Pelang Kenidai ini ditetapkan sebagai Kampung adat, karena adat yang paling kental dan masih diterapkan di Pagar Alam di Desa Pelang Kenidai ini," ujarnya saat ditemui dirumahnya.
Selain itu cagar budaya dan penginggalan sejarah masih banyak di Desa tersebut seperti peninggalan Puyang Serunting Sakti atau Puyang Si Pahit Lidah.
"Disini masih ada peninggalan Batu Penyumpahan dari Serunting Sakti bahkan disini juga masih ada makamnya dan tetap dijaga dengan baik oleh warga dan keturunan puyang Serunting Sakti tersebut," katanya.
Tidak hanya itu, hal yang paling tampak yaitu masih banyaknya Rumah Baghi atau rumah khas suku Besemah di Desa Pelang Kenidai tersebut.
"Masih ada sekitar 30 unit rumah baghi atau rumah tataghan yang berdiri di Desa Pelang Kenidai ini. Dan sampai saat ini berdiri meskipun sudah tidak 100 persen asli lagi karena sudah direnovasi karena sudah berumur lebih dari 100 tahun," jelasnya.
Yang sangat menarik yaitu bahwa Desa Pelang Kenidai ini merupakan Kampung yang didirikan oleh sembilan pendekar atau sembilan Ulu Balang.
"Desa Pelang Kenidai ini dulunya bukan disini lokasinya karena ini sudah pernah pindah. Dulunya nama Desa Pelang Kenidai ini yaitu Desa Tanjung Tapus. Sebelumnya desa Tanjung Tapus ini merupakan benteng pertahanan dari penjaja dan sembuat dihancurkan oleh penjaja dan barulah pindah kelokasi sekarang ini," jelas keturunan Puyang Serunting Sakti ke 35 ini.
Di desa Tanjung Tapus itu dulunya ada sembilan pendekar atau biasa disebut sembilan Ulu Balang. Karena desa Tanjung Tapus sudah dikuasai oleh penjaja akhir sembilan pendakar tadi mendirikan permukiman baru yaitu Desa Pelang Kenidai ini.
"Kesembilan pendekar ini bahkan sudah menyusun tata ruang rumah yang ada di Desa Pelang Kenidai yang sampai saat ini rumah tersebut masih ada dan tetap bertahan dan berdiri kokoh," ungkapnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com