Diakui Kapolres, kedua terduga teroris ini telah memiliki KTP OKU Timur, dimana sehari-hari pekerjaan mereka berdagang.
"Satunya berjualan kopi secara online dan satu lagi jualan kosmetik bersama istrinya di pasar," ungkapnya.
Kedua terduga teroris ini sudah lama tinggal di Kabupaten OKU Timur.
Tak hanya itu, kesehariannya terduga ini juga jarang melakukan interaksi dengan warga sekitar.
“Bahkan Kades juga kaget saat penangkapan itu. Sebab kedua terduga teroris ini jarang berinteraksi dengan warga sekitar,” ujarnya.
Terduga teroris ini lanjut Kapolres, merupakan jaringan teroris Sumatera.
Selain itu, terduga teroris ini memang sifatnya bukan sel aktif.
Tetapi keduanya sudah mempelajari aliran paham paham radikal.
Untuk itu, Densus 88 Anti teror sekarang lebih mendeteksi dini.
“Kami dari polres hanya memback-up. Saya lama gabung di Densus 88, sehingga punya hubungan baik. Mereka minta buntuan apa, kita komunikasikan,” jelasnya
Pada kesempatan itupula Kapolres menghimbau masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap orang asing atau tetangga yang jarang bersosilisasi di lingkungan.
"Jika merasa curiga bisa langsung melapor ke Polres OKU Timur," pungkasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com