TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah kehidupan memilukan Rouf, 43 tahun, sopir truk yang diduga menjadi pemicu kecelakaan beruntun di Tol Cipularang km 92.
Di sebuah rumah berdinding bilik bambu di Kampung Seuat, Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Rouf dan keluarganya tinggal.
Rouf tinggal bersama istri, Tunah dan lima anaknya, serta empat anggota keluarga lainnya di rumah tersebut.
Kondisi rumah yang ditinggalkan oleh orang tua Rouf sangat tidak layak huni.
Dinding rumah terlihat bolong, atap bocor, dan tidak ada perabotan seperti kursi atau meja.
"Kami numpang di sini karena tidak punya rumah," ungkap Tunah saat diwawancarai oleh TribunBanten.com.
Keluarga dalam Keadaan Tertekan
Tunah menjelaskan bahwa meski rumah tersebut memiliki tiga kamar, dua di antaranya dalam kondisi parah.
"Kami tidur di ruang tengah dengan hanya menggunakan tikar. Dingin pasti karena dindingnya bolong dan bocor saat hujan," tambahnya.
Rouf baru empat bulan bekerja sebagai sopir truk logistik setelah sebelumnya berprofesi sebagai pemulung barang bekas.
"Kalau ada kerjaan, suami saya jarang pulang. Paling dua minggu sekali," kata Tunah.
Mendengar kabar tentang kecelakaan yang menimpa suaminya, Tunah mengaku sangat terkejut dan merasa lemas.
Harapan di Tengah Kesulitan
Tunah berharap masalah hukum yang menimpa suaminya tidak berlarut-larut.
Ia khawatir akan masa depan kelima anaknya dan juga harus merawat kakak Rouf yang lumpuh.