Aripin menegaskan, kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi tenaga pendidik dalam menangani siswa.
"Jika ada masalah terkait anak di sekolah, komunikasikan dulu dengan orangtua. Jangan ambil keputusan sepihak. Maksud baik, tapi tanpa komunikasi bisa salah paham,” ungkapnya.
Ia juga menekankan agar anak tersebut tetap melanjutkan sekolah.
“Jangan sampai kejadian ini membuat anak harus putus sekolah. Itu sangat tidak kami harapkan,” kata Aripin.
Permintaan Maaf Guru
Sementara, dalam video yang diterima Kompas.com, guru bernama Tri menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga murid yang rambutnya dicukur.
“Tindakan itu semata-mata demi kesehatan dan kebaikan anak tersebut, dan tidak ada maksud untuk mem-bully atau menghina anak atau keluarganya,” kata Tri dalam video itu.
Tri, yang mengajar di SD Negeri Babakan, membacakan permintaan maaf di hadapan keluarga korban, disaksikan oleh perangkat pemerintahan desa setempat. Mulyana, perwakilan keluarga murid, menyatakan bahwa keluarga telah memaafkan guru tersebut.
"Saya dan keluarga sudah memaafkan atas apa yang dilakukan Ibu Tri,” ujarnya.
Mulyana juga berterima kasih kepada Kepala Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikadu, yang telah memfasilitasi musyawarah tersebut di aula desa.
Ia berharap, musyawarah dan perdamaian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.
Baca juga: Saya Tetap Penjarakan Walau Sehari, Reaksi Aipda Wibowo saat Guru Supriyani Minta Maaf 5 Kali
Viral di Medsos
Sebelumnya, video siswi SD digunduli guru di Cianjur viral dimedia sosial, salah satu akun Instagram folkjawabarat_, Selasa (5/11/2024).
Dalam video tersebut memperlihatkan siswi SD murung dengan mata berair setelah menangis.
Ia menutupi kepalanya dengan kerudung putih.