TRIBUNSUMSEL.COM -- Iblis (setan) adalah salah satu makhluk Allah yang patuh kepada Allah. Mengapa? Karena setan diutus oleh Allah untuk menyesatkan manusia, dan dia akan benar-benar menyesatkan.
Janji setan menyesatkan manusia diabadikan dalam Alquran, salah satunya terdapat dalam Alquran surat Shad ayat 82-83.
Bukti setan akan menyesatkan manusia telah termaktub dalam Al-Qur'an, salah satunya terdapat dalam surat Shad ayat 82-83, Allah SWT berfirman:
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ. إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ ٱلْمُخْلَصِينَ
Qola Fabi'izzatika laughwiyannahum ajmaina illa 'ibadaka minhumul mukhlashiina
Artinya:
Iblis (setan) menjawab, "Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka." (QS Shad: 82-83).
Setan berjanji dan selalu memiliki cara untuk menyesatkan umat manusia sehingga disebut sebagai musuh yang nyata. Godaan setan tidak akan pernah berhenti sampai manusia benar-benar berpaling dari jalan Allah SWT dan menjadi pengikutnya, kecuali orang-orang yang mukhlis.
Siapa orang-orang yang mukhlis? Mukhlis berarti orang yang beramal dengan ikhlas, atau orang yang berhati bersih dan jernih dalam melakukan segala amalnya.
Lantas, bagaimana cara setan menyesatkan manusia yang harus diwaspadai agar kita tidak ikut tersesat seperti setan?
Berikut penjelasan Cara Setan Menyesatkan Manusia dan Cara Mengatasinya, dikutip dari berbagai sumber:
1. Membisikkan Kejahatan
Setan akan membisikkan kejahatan ke dalam hati manusia sebab merusak hati merupakan sasaran setan dalam menyesatkan manusia.
Dalam Al-Qur'an surat an-Naas ayat 1-6, Allah SWT berfirman:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ مَلِكِ ٱلنَّاسِ إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ
Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia." (an-Naas: 1-6).