Dia berkilah busa itu merupakan bekas sofa.
"Ini bekas ini sofa. Bukan (bekas tangan)," katanya.
Ia tetap mengelak meski sudah ditunjukan kesamaan busa yang dipakai membungkus mayat Sinta dengan yang ditemukan polisi.
"Beda lah beda, saya gak punya itu, itu busa sofa pak. ini busa sini sofa sini. Ya gak tahu pak, kan ada istri saya," katanya.
Dia justru menyalahkan istrinya.
"Kan ada istri saya di sini," kata Fauzan Fahmi.
Fauzan dan Sinta memiliki hubungan dekat.
Bahkan ia mengakui jika sang istri mengetahui kedekatannya dengan Sinta hingga ribut.
"Tahu, sempat ribut. Gak (tahu ketemu lagi)," kata Fauzan Fahmi.
Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan Fauzan Fahmi memutilasi jasad Sinta Handiyana menggunakan pisau.
"Fakta penyidik pisau yang digunakan memotong korban, alat yang digunakan juga untuk bekerja sebagai tukang potong kambing atau sapi," katanya.
Bukan hanya tidak mengaku, Fauzan juga nekat melawan polisi saat ditangkap.
"Melakukan upaya penyerangan terhadap petugas," katanya.
Walhasil Fauzan diberi tindakan tegas.
"Dengan sangat terpaksa petugas melakukan tindakan tegas terukur," katanya.