"Saya tanya habis liatkah Daffa (korban) dipukul sama ibu Supriyani, rekan korban ini bilang iya lihat dipukul pakai sapu lantai," kata ibu korban.
Sebagaimana diketahui, Supriyani guru honorer dilaporkan orang tua siswa anak polisi karena dugaan penganiayaan terhadap siswanya.
Baca juga: Sosok Sudarsono Camat Baito Dicopot Buntut Kasus Supriyani Guru di Konsel Dituduh Pukul Siswa
Supriyani Ragukan Luka Korban Akibat Dipukul
Sementara itu, berdasarkan bukti yang diperlihatkan kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan usai sidang ketiga pada Selasa (29/10/2024), luka korban terlihat sejajar di bagian paha belakang.
Luka yang sejajar tersebut diragukan jika penyebabnya dipukul Supriyani, karena berdasarkan saksi anak, mereka tidak pernah mendengar korban menjerit atau kesakitan ketika dipukul.
“Padahal jika melihat dari penampakan lukanya, korban akan mengalami jeritan atau paling tidak akan berteriak. Bunyi sapu juga tidak terdengar sama sekali,” kata Andri.
Andri menyampaikan berdasarkan keterangan saksi anak, Supriyani memukul dari atas dengan gagang sapu.
Jika dari atas, maka gagang sapunya akan miring, dan saat terkena bagian tubuh, maka bekas lukanya akan terlihat miring, bukan sejajar.
Sehingga, bukti luka yang ada, tidak sesuai dengan penjelasan para saksi anak.
Kemudian, terungkap fakta bahwa korban dipukul dalam posisi berdiri, yang di depannya ada meja, dan di belakangnya ada kursi.
Kursi tersebut setinggi bahu korban jika sedang duduk, sehingga jika korban berdiri, maka kursi itu akan menutupi paha korban.
"Kalau kita lihat bekas luka, itu lukanya sejajar di paha, makanya itu yang aneh kalau kita lihat. Bagaimana caranya dia dipukul sejajar di paha, padahal di belakang ada penghalang sandaran kursi,” jelas Andri.
Supriyani Bantah Pukul Siswa
Sementara, Supriyani juga membantah memukul siswa anak polisi.
Ia berharap bebas dari tuntutan tesebut.