Berita Viral

Rangkuman Kasus Guru Honorer di Konsel Dilaporkan Diduga Aniaya Anak Polisi,Kini Dicari Hotman Paris

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Supriyani, guru honorer sekolah dasar (SD) negeri di Kecamatan Baito, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), keluar lapas. Kisah guru SD honorer asal Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara menyita perhatian publik setelah dilaporkan oleh polisi, ayah dari muridnya.

TRIBUNSUMSEL.COM - Kisah guru SD honorer asal Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara menyita perhatian publik setelah dilaporkan oleh polisi, ayah dari muridnya.

Guru SD bernama Supriyani itu ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan menganiaya anak muridnya yang merupakan anak dari seorang polisi.

Diketahui, pelapor sekaligus ayah korban N bernama Aipda Wibowo Hasyim.

Baca juga: Sosok Aipda Wibowo Hasyim, Polisi Laporkan Supriyani Guru Honorer di Konsel diduga Aniaya Anaknya

Aipda Wibowo Hasyim menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) Intel Polsek Baito di Polsek Baito, Polres Konawe Selatan, Polda Sulawesi Tenggara.

Laporan tersebut pun sempat menuai kontroversi hingga membuat para rekan guru dan kuasa hukum ikut menangis.

Berikut rangkuman dari kasus Guru SD di  Konawe Selatan, Polda Sulawesi Tenggara dilaporkan Polisi:

Kronologi 

Adapun kasus dugaan penganiayaan bermula saat Aipda Wibowo Hasyim mendapati luka di paha anaknya, D (6) pada Kamis (25/4/2024) silam.

Saat ditanya, D mengaku dipukul oleh guru Supriyani saat berada di sekolah sehari sebelumnya.

Saksi I dan A disebutkan membenarkan dan melihat bahwa korban telah dipukul oleh guru SU dengan menggunakan gagang sapu ijuk di dalam kelas, pada Rabu (24/4/2024).

Pada Jumat (26/4/2024), sekitar pukul 13.00 wita, N dan Aipda Wibowo Hasyim pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Baito. 

Aipda Wibowo Hasyim mengatakan, Supriyani dalam proses mediasi sempat mengaku telah menganiaya D.

Pernyataan tersebut muncul di proses mediasi pertama dan kedua.

Total sudah ada empat kali mediasi, namun berujung buntu.

"Begitu pula saat mediasi kedua yang didampingi Kepala Desa Wonua Raya, jawaban masih sama (mengakui)," paparnya, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Baca juga: VIDEO -- Kronologi Supriyani Guru Honorer Ditahan Gegara Tegur Anak Polisi, Kini Gagal Jadi PNS

Halaman
1234

Berita Terkini