Berita OKU Timur

Akui Sempat Nunggak 4 Bulan, Kadishub OKU Timur Sebut Lampu Jalan Diputus PLN Sebagian Sudah Menyala

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten OKU Timur, Rayennaidi SH MM memberikan konfirmasi soal lampu jalan yang diputus oleh PLN, Selasa (15/10/2024).

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Terkait permasalahan lampu jalan yang sempat diputus pihak PLN, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan Rayennaidi SH MM akhirnya buka suara. 

Dia memastikan bahwa lampu jalan yang sempat diputus tersebut sudah kembali dipulihkan secara bertahap. 

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rayennaidi kepada awak media. 

"Saat ini lampu-lampu jalan itu sudah kita sambungkan kembali. Sebagian sudah hidup normal seperti biasa," katanya, Selasa (15/10/2024).

Baca juga: Komisi II DPRD OKU Timur Usir Kadishub dari Rapat, Tak Bawa Data Saat Bahas Lampu Jalan Diputus PLN

Meski demikian, lebih lanjut Rayen menjelaskan saat ini tim dari Dishub terus melakukan perbaikan. Serta menyambungkan kembali lampu jalan tersebut.

"Memang pembayaran lampu jalan sempat mengalami tunggakan terhadap pihak PLN selama empat bulan," ucapnya.

Hal inilah yang menyebabkan pihak PLN melakukan pemutusan terhadap sambungan lampu jalan.

"Jadi memang ada tunggakan. Sehingga diputus oleh pihak PLN. Tapi saat ini sudah berangsur kita sambungkan kembali," tegasnya.

Rayen menjelaskan, sebenarnya tugas Dishub OKU Timur ini hanya mengurusi pemasangan dan pemeliharaan lampu jalan. 

Sementara yang melakukan pembayaran merupakan wewenang Pemkab OKU Timur melalui Sekretariat Daerah (Setda).

"Jadi soal pembayaran itu bukan ranah kita, tapi Sekretariat Daerah. Tapi kebanyakan masyarakat tahunya kita," ucap Rayen.

Rayen mengakui dana pemasangan dan pemeliharaan lampu jalan pertahunnya sangat kecil. Sehingga agak sulit untuk mengcover 20 kecamatan dan 305 desa.

Padahal kata dia, usulan permintaan bantuan pemasangan lampu jalan dari desa dan kecamatan terus meningkat bahkan tercatat hampir 3.000 an.

"Bayangkan begitu luasnya OKU Timur ini, dengan anggaran kita yang minim mana bisa tercover. Bahkan peralatan dan SDM kita juga minim," katanya.

Saat ditanya mengapa tidak hadir saat rapat lanjutan bersama Komisi II DPRD OKU Timur pada Jumat 11 Oktober 2024 lalu.

Rayen mengaku siang itu ia mendadak berangkat ke Palembang. Hal ini dikarenakan ada keluarganya yang meninggal dunia.

"Siang itu saya dapat musibah pak, keluarga ada yang meninggal. Makanya saya mengutus Kabid, tapi ternyata dewan menolak untuk melanjutkan rapat," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa siap mengikuti kembali rapat bersama Komisi II DPRD OKU Timur.

"Sedang dijadwalkan kembali rapatnya, saya siap untuk hadir," pungkasnya. 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkini