Berita Prabumulih

Sukses Tekan Angka Stunting, Pemkot Prabumulih Raih Penghargaan Insentif Dana Fiskal dari Kemenkeu

Penulis: Edison
Editor: Shinta Dwi Anggraini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Walikota Prabumulih H Elman dan jajaran saat door to door ke rumah balita yang menderita stunting memberikan bantuan setiap bulannya.

Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari 

 

TRIBUNSUMSEL COM, PRABUMULIH - Dinilai berhasil dalam menurunkan angka stunting, Pemerintah Kota Prabumulih mendapat penghargaan tambahan dana fiskal dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. 

Penilaian dilakukan Pemerintah Pusat melalui sejumlah indikator, antara lain pelaksanaan sembilan upaya pengendalian inflasi pangan, kepatuhan penyampaian laporan kepada Kementerian terkait, peringkat inflasi sebagai capaian, dan rasio terealisasi alokasi belanja.

Insenitif alokasi dana fiskal tersebut merupakan hasil dari komitmen pemerintah Kota Prabumulih dalam menjalankan kebijakan khususnya berhasil menekan angka stunting. 

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 353 yang ditetapkan pada 1 September 2024, Kota Prabumulih masuk di urutan 78 dari 322 daerah di Indonesia yang mendapat tambahan dana fiskal sebesar Rp. 5.702.965.000.

"Kita bersyukur kepada Allah SWT, keberhasilan ini adalah kerjasama semua OPD dalam melayani masyarakat terutama mengatasi masalah stunting," ungkap Penjabat (PJ) Walikota Prabumulih H Elman ST MM melalui Kadis Kominfo, Drs Mulyadi Musa MM kepada wartawan, Senin (2/9/2024).

Elman mengungkapkan sudah menjadi tugas dan merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam menuntaskan permasalahan-permasalahan mulai dari masalah anak-anak, ekonomi, lingkungan dan lainnya. 

"Untuk meningkatkan kinerja, diharapkan kepada setiap OPD terus berjalan sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing," ujarnya.

Data dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM) menyebutkan jika jumlah balita stunting di Kota Prabumulih berjumlah sebanyak 79 anak dari bulan Desember 2023 dan terus mengalami penurunan.

"Setelah dilakukan intervensi jumlah balita stunting di September 2024 menjadi 54 anak dan pemerintah kota Prabumulih terus serius menekan angka tersebut hingga tuntas seluruhnya," bebernya.

Diketahui, PJ walikota Prabumulih dan jajaran setiap bulan selalu mengkontrol balita-balita yang terdata mengalami stunting dengan mendatangi rumah-rumah mereka dan memberikan bantuan.

Tidak hanya memberikan bantuan gizi dan makanan saja namun Pj Walikota Prabumulih juga melalui Disnaker melatih keluarga-keluarga penderita dengan usaha dan memberikan modal serta peralatan.

Diharapkan dengan orangtua atau keluarga balita memiliki pekerjaaan atau usaha maka akan meningkatkan ekonomi sehingga pada akhirnya bisa menghidupi keluarga dan terbebas dari stunting bahkan terbebas dari keterbatasan ekonomi.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkini