Berita Viral

Kisah Sulasmiyati, Guru di Sampang Antar Jemput Siswa Pakai Motor Dorkas, Nazar Diangkat Jadi P3K

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang guru SD di Pangaerengan, bernama Sulasmiyati jadi sorotan karena kemuliaannya mengantar jemput muridnya untuk berangkat sekolah selama 4 tahun

Nazar Diangkat PPPK

Dibalik keinginannnya itu, Sulasmiyati bernazar untuk membeli motor dorkas jika dirinya diangkat menjadi guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak).
 
Tak disangka, dua tahun kemudian cita-citanya untuk menjadi guru P3K tercapai di tahun 2023.

“Alhamdulillah Allah mencatat, saya diterima P3K di tahun 2023," ujar Sulasmiyati dikutip Tribunjabar.id dari TribunMadura.co, Rabu (21/8/2024).

Meski hanya membeli kendaraan bekas, saat itu kondisi mesin motor dorkas milik Sulasmiyati masih layak digunakan untuk berkeliling antar jemput muridnya.

Sehari-hari, Sulasmiyati menjemput muridnya diawali dari belakang pos polisi, Kampung Junok Sampang, untuk menaikkan lima orang siswa.

Baca juga: Viral Pengendara Motor Kaget Biaya Pasang Kopling Rp 1,5 Juta, Kesal Pemilik Bengkel Tak Konfirmasi

Lalu, penjemputan berlanjut ke Gang VIII Kelurahan Bancaran untuk menjemput enam orang siswa.

Kemudian, ia bergeser menjemput dua siswa ke Kampung Penyageren, Kelurahan Bancaran, Sampang.

Setelah itu, Sulasmiyati melewati kawasan Rutan Bangkalan untuk menjemput dua orang siwa lainnya.

Hingga sampailah Sulasmiyati di titik terakhir penjemputan berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto untuk mengangkut dua orang siswa.

Didukung Guru Lain

Sulasmiyati bersyukur karena inisiatifnya memberikan layanan antar jemput muridnya itu didukung para guru lainnya.

Masih dikutip dari sumber yang sama, Sulasmiyati menjelaskan biaya operasional motor dorkas tersebut ditopang dari bantuan teman-teman guru SDN Pangeranan 1.

Adapun untuk biaya perawatan seperti ganti oli dan servis, dibantu kepala sekolah yang kebetulan mempunyai bengkel.

"Kebetulan di sini muridnya sedikit, ada beberapa anak yang putus sekolah, berhenti sekolah karena lokasi sekolah dan rumah terlalu jauh.

Dari situlah saya terus mencari murid, saya juga menerapkan les gratis dan antar jemput.

Halaman
123

Berita Terkini