Cut Intan Nabila Korban KDRT

Kata Psikolog Soal Cut Intan Nabila Korban KDRT Tak Laporkan Suami Sejak Dulu, Berharap Berubah

Penulis: Laily Fajrianty
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Psikolog Bunda Romi menyoroti kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami Cut Intan Nabila.

Sementara, dalam keterangan unggahannya, Cut Intan Nabila mengatakan dirinya sudah kerap mengalami KDRT dari sang suami.

Namun, ia mengaku berusaha mempertahankan rumah tangganya demi anak.

"Selama ini saya bertahan karna anak, ini bukan pertama kalinya saya mengalami KDRT, ada puluhan video lain yang saya simpan sebagai bukti," tulis Cut Intan Nabila, dikutip Tribunnews.com Selasa (13/2/2024).

Selain melakukan KDRT, mantan atlet anggar itu juga menyebut sang suami pernah berkali-kali selingkuh darinya.

Bahkan, Cut Intan Nabila mengatakan suaminya pernah berselingkuh dengan temannya sendiri.

"5 tahun sudah berumah tangga, banyak nama wanita mewarnai rumah tangga saya, beberapa bahkan teman saya," imbuh Cut Intan Nabila.

Intan Nabila mengaku telah memberikan maaf untuk sang suami, tetapi ayah dari ketiga anaknya itu tak pernah berubah.

"Sudah berkali-kali saya maafkan, tapi tak pernah terbuka hatinya."

"Ternyata benar, perselingkuhan dan KDRT tidak akan pernah berubah, maafkan saya jika selama ini menutup diri, membuat beberapa konten menyinggung," kata Intan Nabila.

Adapun alasan Intan Nabila membongkar kelakukan asli sang suami karena tak bisa menahan rasa sakitnya lagi.

"Saya seorang diri tidak pernah membuka aib rumah tangga saya, saya jaga martabatnya, hari ini saya sudah tidak bisa menahan semua sendiri," pungkas Intan Nabila.

Unggahan ini menjadi viral dan banyak menuai kecaman dari netizen atas perlakuan kasar sang suami pada Cut Intan Nabila.

"Emosi banget gemeteran astagfirullah itu ada bayi padahal," ujar Larissachou.

"ARMOR LAKNAT LU !!!!!!," sambungnya.

"Astaghfirullah ntan. Lepasin ntan! Gak akan bs berubah. Yaaa Allah liat bayi ikutan ketendang rasanya pengen marah bgt aku liatnya," kata Ninaseptiani.

"Aku sampe gemeter dan nangis nontonnya, ternyata kamu kasih kode selama ini di postingan kamu. Tapi gada yg sadar intan.. semoga Allah senantiasa melindungi km & anak anak. Kamu kuat banget yaAllah," kata Mellyabskrn.

Keluarga Ingin Damai

Sementara, keluarga Armor kini mengaku terpukul dengan kejadian viral soal penganiayaan ini.

Hal ini diungkap Irawansyah, kuasa hukum Armor Toreador, mengatakan keluarga sangat terpukul dengan kejadian yang viral ini.

"Keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini, termasuk Armor. Dia (Armor-Red) tidak menyangka kejadiaan ini jadi booming atau viral seperti ini," kata Irawansyah di Mako Polres Bogor, Cibinong, Selasa (14/8/2024). Dikutip dari Wartakotalive.com

Ia mengungkapkan keluarga Armor menyampaikan pemohonan maaf kepada netizen atas tindakan KDRT ini.

"Keluarga mengucapan terima kasih atas perhatian dan atensi masyarakat. Keluarga dan Armor minta doa mudah mudahan Armor dan keluarga beserta istrinya diberikan jalan paling baik oleh Allah menyelesaikan masalah ini," ujar Irawansyah.

Menurut Irawansyah, keluarga menginginkan agar kasus ini diselesaikan secara baik .

Ia pun berharap Cut Intan bisa mencabut laporan Armor.

"Seperti yang disampaikan Kapolres Bogor pada saat press conference tadi, ini kan delik aduan. Artinya, istrinya sudah melaporkan. Menurut saya, kalau mau dicabut, bisa dong?" paparnya.

Irawansyah belum mengetahui apakah kasus ini nanti bisa diselesaikan secara damai.

"Untuk upaya damai, saya belum tahu. Tetapi Undang-Undang memungkinkan ke arah sana melalui restorativ justice," jelasnya.

Dia menjelaskan restorativ justice sangat mungkin diajukan untuk menjaga kondisi psikologis anak-anak.

"Kebayang gak sih, anak Armor ada 3, paling besar 4 tahun,  satu orang 3 tahun dan satu lagi 1 minggu. Merek masih membutuhkan kasih sayang dan biaya hidup dan segala sesuatunya. Bagaimana anak-anak itu bisa diurus dengan baik?" ucap Irawansyah.

Meskipun negara telah hadir, lanjut dia, tetapi tetap peran orang tua sangat dibutuhkan.

"Sebaik-baiknya negara, ya paling baik orangtua untuk mengasuh anak," imbuhnya.

Meskipun demikian, Irwansyah mengaku tindakan KDRT yang dilakukan Armor tidak bisa dinormalisasi begitu saja.

"Saya selaku pribadi manusia juga kan tidak mendukung perbuatan seperti itu. Tetapi kan ini  sudah terjadi, mau tidak mau harus dihadapi. Armor harus siap menghadapi proses hukum," imbuhnya.

Irwansyah sudah berkomunikasi dengan Armor terkait langkah hukum kedepan.

"Dia siap menghadapi proses hukum. Tetapi dia lebih memikirkan beratnya  hukuman masyarakat. Ini yang betul-betul dirasakan oleh keluarga dan Armor," tandas Irawansyah.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com 

Berita Terkini