TRIBUNSUMSEL.COM - Marisa Putri(21) mahasiswa yang menabrak seorang ibu-ibu bernama Renti Marningsih (46) di Pekanbaru hingga tewas hanya bisa menangisi perbuatannya.
Marisa Putri mengakui kecelakaan itu terjadi karena efek pengaruh narkotika jenis ekstasi yang dikonsumsinya saat berkumpul bersama teman-temannya di Sago KTV.
Di kantor polisi, dirinya hanya bisa pasrah sembari menangis atas apa yang telah diperbuatnya.
Baca juga: Rekaman CCTV Marisa Putri Mahasiswi di Pekanbaru saat Tabrak IRT hingga Tewas, Mobil Melaju Kencang
Marisa Putri mengaku bahwa dirinya diajak oleh temennya dari Jakarta untuk mencoba obat haram tersebut.
"Siapa yang ngajak kamu (konsumsi narkoba)," tanya Kompol Alvin Agung Wibawa, dikutip dari instagram manangsoebeti_official, Senin (5/8/24).
"Iya diajak temen dari Jakarta," jawab Marisa.
"Kamu berapa hari sekali ke tempat hiburan?," tanya Kompol Alvin lagi.
Tak menggubris pertanyaan Kompol Alvin, Marisa putri justru mengelak bahwa dirinya tidka menyukai pil ekstasi namun dipaksa temannya.
"Saya nggak suka pil ekstasi, jadi waktu di room awalnya saya nggak mau, terus katanya 'Ayolah sedikit aja'." terang Marisa.
Kompol Alvin yang mendengar pernyataan Maris aitu pun langsung menyampaikann wejangan.
"Kamu harus betul-betul berubah, kamu harus jadi orang yang jauh lebih baik,"
"Apa yang sudah terjadi, kamu harus siap menjalaninya,"
Baca juga: Sosok 2 Teman Pemberi Ekstasi ke Marisa Putri Penabrak IRT hingga Tewas di Pekanbaru, Diburu Polisi
"Semuanya harus dijalani karena kamu sudah menghilangkan nyawa orang lain,"
"Berdoa, ibadah, ngaji di dalam sana,"
"Sudah punya Al Quran kan," tanya Kompol Alvin.