Berita Viral

Pilu Kehidupan Bocah 3 Tahun di Sukabumi Meninggal dengan Tubuh Dipenuhi Cacing, Main dengan Ayam

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TUBUH PENUH CACING - Raya, bocah berusia tiga tahun asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dengan tubuh dipenuhi cacing.

TRIBUNSUMSEL.COM, SUKABUMI - Raya, bocah usia 3 tahun di Sukabumi, Jawa Barat, jadi perbincangan usai meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing.

Video Raya semasa hidup saat berjuang melawan sakitnya, viral di media sosial.

Kehidupan Raya yang pilu diungkap oleh kepala desa.

Sehari-hari, Raya bermain di bawah kolong rumah bersama ayam.

Baca juga: Penyebab Tubuh Raya, Balita di Sukabumi Digerogoti Cacing Hingga Meninggal Dunia

 Kedua orang tuanya pula mengalami sakit.

“Raya anak dari Udin (32) dan Endah (38). Mereka tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025,” kata Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, Selasa (19/8/2025).

Menurut Wardi, kedua orang tua Raya diduga mengalami keterbelakangan mental sehingga kesulitan memberikan pengasuhan.

"Kedua orangtuanya memiliki keterbelakangan mental, sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang, tidak tahu persis bagaimana kondisi anaknya,” katanya.

Sebelum kondisinya memburuk, Raya kerap bermain di bawah kolong rumah bersama ayam.

Ia kemudian mengalami demam, didiagnosis menderita penyakit paru-paru, namun terkendala biaya karena keluarga tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan BPJS.

Baca juga: Kisah Pilu Raya, Bocah 3 Tahun di Sukabumi Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing, Ayah dan Ibu Sakit

Perawatan Terhambat dan Upaya Filantropi

Wardi mengungkapkan, Raya sempat keluar masuk klinik hingga akhirnya mendapat bantuan dari komunitas filantropi Rumah Teduh.

“Dia punya penyakit demam kemudian diperiksa ke klinik puskesmas terdekat, ternyata dia punya penyakit paru. Udah gitu (keluarga) dia gak punya KK KTP sama sekali, desa tindak urus alhamdulillah. Cuman setelah penyakitnya makin parah, ada keluarga yang kenal Rumah Teduh, laporan, langsung dijemput pakai ambulans,” jelasnya.

Raya dirawat sekitar sembilan hari dengan bantuan filantropi tersebut.

Namun, pada 22 Juli 2025 malam, Raya dinyatakan meninggal dunia.

“(Raya meninggal) saya kumpul, dan mayat tersebut datang. Dikuburkan malam hari,” ucap Wardi.

Sanksi Dedi Mulyadi: Dana Desa Ditunda

Kasus ini mendapat perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia menjatuhkan sanksi berupa penundaan pencairan dana desa untuk Desa Cianaga.

“Saya memutuskan terhadap desa itu memberikan hukuman. Saya tunda bantuan desanya karena desanya tak mampu urus warganya,” ujar Dedi saat pidato di Rapat Paripurna DPRD Jabar, Selasa (19/8/2025), dikutip dari Kompas TV.

Dedi menilai, perangkat desa hingga RT lalai dan gagal mengurus warganya.

“Hari ini kita punya derita seorang anak berumur tiga tahun dari Kabupaten Sukabumi pada sebuah kampung terpencil, ibunya ODGJ, bapaknya mengalami TBC. Anak itu tiap hari di kolong. Dia meninggal di rumah sakit dalam keadaan seluruh cacing keluar dari hidungnya,” kata Dedi.

Ia menegaskan, kasus ini menunjukkan lemahnya empati birokrasi.

“Betapa kita gagap dan lalai. Perangkat birokrasi yang tersusun sampai tingkat RT ternyata tidak bisa membangun empati,” tegasnya.

Sumber : Kompas.com

Berita Terkini