Siswa SDN 39 Palembang Kejang

Polisi Periksa Penjual Minuman Semprot Pemicu 4 Siswa SD N 39 Palembang Kejang, Tunggu Hasil Lab

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinkes Palembang mendatangi kantin SD Negeri 39 Palembang menindaklanjuti adanya 4 siswa kejang gegara jajan permen semprot di sekolah, Selasa (30/7/2024).

"Anak yang pingsan kemudian dibawa ke ruang guru dan langsung dibawa ke  rumah sakit Bunda menggunakan ambulance untuk mendapatkan perawatan medis," katanya, Selasa (30/7/2024).

Kondisinya tadi malam kondisinya sudah membaik tidak muntah dan kejang lagi.

Dia menjelaskan ke empat siswa itu mengkonsumsi minuman botol yang disemprot itu dengan jumlah sedikit.

Hanya seperempat botol yang dibagi pada ke empat siswa yang keracunan itu dan bukan semuanya atau satu botol dihabiskan sekaligus.

"Kurang  tahu persis bagaimana bisa siswanya keracunan karena secara dosis sangat sedikit yang dikonsumsi tidak habis semuanya," ujarnya.

Saat ini produk minuman botol yang dikemas dalam bentuk sprey atau semprotan itu semuanya sudah ditarik oleh pihak sekolah untuk diserahkan ke BPOM dan Dinkes untuk diteliti lagi hasilnya.

"Sampel minumannya semua sudah ditarik tidak dijual lagi sejak kemarin untuk diteliti kandungannya dan menunggu hasil pemeriksaannya saja," ujarnya.

Di sekolah tersebut terdapat tiga kantin sekolah, dan dari tiga kantin sekolah itu hanya satu kantin sekolah yang menjual minuman botol semprot tersebut.

Pemilik kantin menjelaskan dia menjual minuman botol semprot itu baru kemarin dan hanya satu bungkus saja.

Minuman itu didapat dari dia membeli di agen di Pasar 16 Ilir dengan kemasan besar berisi 30 botol dan sudah separuh atau 15 botol terjual.

Karena adanya kasus siswa keracunan itu semua sisa minuman disita sekolah untuk diserahkan ke pihak terkait untuk diteliti kandungan minumannya.

Tunggu Hasil Lab

Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang mendatangi SDN 39 di Kamboja untuk menindaklanjuti siswa di sekolah tersebut kejang-kejang diduga keracunan minuman semprot di kemasan botol.

Kepala Dinas Pendidikan Palembang Adrianus Amri melalui Kasi Kesiswaan, Nopi Antariksa mengatakan dari hasil pemeriksaan Diknas dan BPOM belum bisa menyimpulkan apakah benar penyebab siswa diduga keracunan karena mengkonsumsi minuman itu atau tidak.

"Kita masih menunggu hasil uji laboratorium sampel minuman yang diuji oleh BPOM untuk memastikan penyebab siswa diduga keracunan," ujar Nopi, Selasa (30/7/2024).

Halaman
123

Berita Terkini