TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Tangis kesedihan tak terbendung dari keluarga Juleni (41 tahun) petugas keamanan proyek di PALI yang tewas ditusuk maling di tempat kerjanya.
Juleni meninggalkan istri dan 3 orang anak perempuan, yang mana 2 dari 3 anak tersebut masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan SMP.
Dari keterangan polisi disebutkan diduga pelaku penusukan hingga Jaleni meninggal dunia ternyata masih keluarganya.
Juleni merupakan Petugas Keamanan (PK) pada proyek pembangunan gedung perkantoran di kawasan Talang Kerangan Kelurahan Talang Ubi Utara Kecamatan Talang Ubi.
Ia tewas ketika dalam perjalanan ke rumah sakit usai ditusuk karena terlibat perkelahian dengan pelaku pencurian besi ditempatnya bekerja bernama Agus Saputra alias Bimo (40) yang tak lain merupakan menantu dari kakak iparnya sendiri.
Istri korban Juleni bernama Ruspali tampak sangat terpukul atas kepergian suaminya itu.
Ia tak kuasa menahan air mata saat melakukan prosesi pemakaman suaminya di TPU Talang Ojan Kelurahan Talang Ubi Utara pada pukul 10.00 Wib, Senin (29/7/2024).
Usai pemakaman juga tampak Putri sulung korban bernama Yolani melalui akun Facebook pribadinya mengunggah foto suasana pemakaman Ayahnya.
Unggahan tersebut juga di tuliskan caption," Bumi tolong peluk erat raga ayahku, jangan biarkan dia kedinginan, tolong buat dia tenang dalam dekapanmu, karena kini hanya kau yang bisa memberinya pelukan, salam cinta untuk ayah yang telah dikebumikan," tulisnya pada unggahan tersebut.
Selain itu, ia juga mengunggah foto kenangan dirinya bersama Ayah, Ibu dan kedua orang adik perempuannya.
Dalam foto itu, tampak salah satu adiknya sedang memegang nasi tumpeng, yang diperkirakan foto itu diambil ketika sedang merayakan ulang tahun.
Pada foto tersebut, Yolani puteri sulung korban juga menuliskan caption sedih, "Kalau ada yang bertanya siapa yang paling baik di dunia, maka dengan lantang aku menyebut ayah ku,"
"Selamat jalan ayah surga menantimu. Ayuk akan selalu jaga adik disini," tulisnya pada Unggahan itu yang diberikan emoticon sedih.
Diberitakan sebelumnya berdasarkan keterangan Kapolsek Talang Ubi, Kompol Rifan Wijaya, mengatakan bahwa dugaan sementara korban dibunuh lantaran mencegah aksi pencurian pipa ditempatnya bekerja.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (28/7/2024) malam, sekira pukul 20.00 Wib di belakang bangunan kantor DPRD Kabupaten PALI yang sedang dibangun dikawasan Talang Kerangan.
Dijelaskan Kapolsek, berdasarkan keterangan saksi kejadian tersebut bermula saat korban bernama Juleni yang sehari-hari bekerja sebagai Petugas Keamanan dikawasan pembangunan perkantoran gedung DPRD PALI, memergoki pelaku bernama Agus Saputra alias Bimo (40 Tahun)
"Berdasarkan keterangan saksi, pelaku Bimo ini ketahuan oleh korban Juleni, sedang melakukan aksi mencuri besi di proyek pembangunan perkantoran kawasan gedung DPRD yang baru,"ujarnya.
Lanjutnya, korban pun mencegah pelaku dan memperingatinya untuk tidak mencuri ditempatnya dia bekerja.
Lantaran tidak senang ditegur korban, pelaku Bimo selanjutnya langsung mengajak korban ketemuan di belakang proyek pembangunan kantor DPRD baru.
"Sebenarnya korban Juleni dan pelaku Bimo ini saling mengenal, Bimo merupakan menantu dari kakak ipar korban," terangnya
Setelah itu korban dan pelaku pun terlibat perkelahian, yang akhirnya pelaku menusuk korban di bagian perut sebanyak satu kali.
Usai ditusuk pelaku, korban langsung jatuh bersimbah darah dan pelaku langsung melarikan diri dari TKP.
Saksi berinisial Anwar yang merupakan rekan kerja korban, ketika di TKP melihat korban telah tergeletak bersimbah darah.
Anwar kemudian memanggil warga sekitar untuk membawa korban ke RSUD Talang Ubi.
Namun naas nyawa korban tidak tertolong lagi pada saat sampai di rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.
"Saat ini kami masih melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku, serta mengungkap kronologis dan motifnya secara lengkap,"kata dia.
Baca berita menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel