Arti Bahasa Arab

Arti Fatabarakallah Ahsanul Kholiqin, Bacaan Sujud Tilawah ketika Membaca atau Mendengar Ayat Sadjah

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Fatabarakallah Ahsanul Kholiqin, Bacaan Sujud Tilawah ketika Membaca atau Mendengar Ayat Sadjah

TRIBUNSUMSEL.COM -- Bacaan Fatabarakallahu ahsanul kholiqiin adalah bagian dari hadits nabi sekaligus juga merupakan  bacaan ketika melakukan sujud tilawah.

Fatabarakallahu ahsanul kholiqiin artinya adalah:  Maha Berkah Allah sebaik-baiknya pencipta

Berikut bacaan Sujud Tilawah selengkapnya:

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Bacaan latin:

"Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam'ahu, wa bashorohu bi khaulihi wa kuuwatihi fatabarakallahu ahsanul kholiqiin."

Artinya: "Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, yang membentuknya, dan yang memberi pendengaran dan penglihatan, Maha berkah Allah sebaik-baiknya pencipta," (HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim, Tirmidzi, dan Nsa'i)

Sujud tilawah atau dikenal juga dengan istilah sujud sajadah  adalah salah satu sujud yang ada dalam Islam yang dapat dilakukan saat sholat ataupun di luar sholat.

Berakar dari dua kata dasar bahasa Arab di mana sujud berarti tunduk dan merendahkan diri, sementara tilawah artinya membaca Al Quran.

Hal ini berarti sujud tilawah adalah sujud yang disebabkan karena membaca ayat Al Quran.
Atau lebih lengkapnya, sujud tilawah adalah sujud yang dikerjakan karena membaca atau mendengar bacaan ayat-ayat sajdah atau ayat sajadah di dalam sholat maupun di luar sholat. 

Ada 15 ayat Sajdah dalam Alquran:Yaitu ayat dalam Surat Al-A’raf, Ar-Ra’d, An-Nahl, Al-Isra’, Maryam, Al-Furqan, An-Naml, As-Sadjah, Fussilat, An-Najm, Al-Insyiqaq, Al-Alaq, dan Al-Hajj.


Ada beberapa ayat di dalam Alquran dan juga hadis yang menerangkan mengenai sujud tilawah. Yang pertama dari penggalan Q.S. Al-Isra’ ayat 107-109.

قُلْ آمِنُوا بِهِ أَوْ لَا تُؤْمِنُوا إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلأذْقَانِ سُجَّدًا (107) وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولا (108) وَيَخِرُّونَ لِلأذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا (109)

Artinya:
Katakanlah, “Berimanlah kalian kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, ‘Mahasuci Tuhan kami; sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi.” Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk’.” (Q.S. Al-Isra’: 107-109).

Lalu, dalam suatu riwayat hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

Halaman
12

Berita Terkini