Kecelakaan Di Tol Indralaya Prabumulih

dr Bela Tewas Sepulang Haji, Kecelakaan Beruntun di Tol Indralaya-Prabumulih, Masuk Kolong Truk

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr Bela Tewas Sepulang Haji, Kecelakaan Beruntun di Tol Indralaya-Prabumulih, Masuk Kolong Truk

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM - Kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan menyebabkan 1 korban tewas dan 3 korban luka ringan di jalan tol KM 48+500 jalur A pada ruas Tol Indralaya – Prabumulih.

Kendaraan terlibat lakalantas beruntun tersebut adalah pengemudi Kijang Innova BG 1121 DY atas nama Dwiki Ridho Akbar (29) warga Jl R.A Kartini, Kelurahan Pasar 2, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, menderita luka di telinga kanan, luka lecet tangan kiri dan tangan kanan.

Penumpang Kijang Innova BG 1121 DY atas nama dr Hj Bela Riski Dinanti (30) istri Dwiki Ridho Akbar meninggal dunia di tempat.

Lalu, pengemudi Kijang Innova BG 20 PZ atas nama Joni (48) PNS Pemkab PALI warga Jl Mesuji 1, Kecamatan Sematang Borang, kota Palembang dan penumpangnya yang duduk di bangku depan Mobil Kijang Inova BG 20 PZ atas nama Yenni (49) serta penumpang yang duduk Bangku Tengah Mobil Kijang Innova BG 20 PZ atas nama M. Joddy Nafilah (19) yang mengalami nyeri kaki sebelah kanan dan keduanya adalah warga Jl Mesuji 1, Kecamatan Sematang Borang, kota Palembang. Kemudian, pengemudi mobil truck BG 8978 S atas nama Bendro Saputra Irawan (32) warga Lubuk Kerumpang Saling, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel dan penumpang mobil truck BG 8978 S atas nama Alpianto (30) warga Desa Tanjung Makmur, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.

"Kecelakaan beruntun ini melibatkan truk tronton dengan plat nomor kendaraan BG 8978 S, kendaraan Kijang Innova dengan plat nomor kendaraan BG 1121 DY dan Kendaraan Kijang Innova BG 20 PZ, di KM 48+500 jalur A, ruas Tol Indralaya – Prabumulih tadi malam," kata Kasat Lantas Polres Muaraenim, AKP Trifonia Situmorang via WA, Selasa (16/7/2024).

Menurut AKP Trifona, untuk sementara diduga ketiga kendaraan tersebut melaju dari gerbang tol Palembang menuju gerbang tol Prabumullih.

Sesampainya di lokasi kejadian, pengemudi kendaraan Kijang Innova BG 1121 DY yakni Dwiky Rido Akbar diduga lalai atau tidak fokus dan terkejut ketika melihat kendaraan truk fuso di depannya, sehingga membanting stir dan menabrak ke median tengah lalu hilang kendali, dan masuk ke bawah kiri truk di depannya.

Kemudian datang dari arah belakang kendaraan Innova BG 20 BZ dan menabrak kendaraan Innova BG 1121 DY di depan nya, dengan posisi akhir semua kendaraan berada di L2.

Dijelaskannya dalam kecelakaan ini terdapat 4 korban, dengan kondisi 3 luka ringan dan 1 korban meninggal dunia atas nama dr Bela Riski Dinanti, yang sudah dilakukan perawatan medis ke RS Pertamina Prabumulih dan di bawa ke rumah duka di Muaraenim.

Dan saat ini kita masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian, dan mengamankan barang bukti.

"Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, berkendara di kecepatan maksimal 80 km/jam, mengecek kondisi kendaraan sebelum mengemudi, memastikan berkendara dalam kondisi prima dan tidak mengemudi dalam kondisi mengantuk, serta selalu setuju bahwa keselamatan adalah nomor satu," tegasnya.

Dokter Teladan

Dokter Hj Bela Riski Dinanti (30) dikenal sebagai sosok yang ramah, baik, murah senyum, pintar, kinerja yang baik dan bertanggungjawab dengan tugas yang diberikan.
"Sebelum meninggal almarhum sempat menghubungi petugas kita untuk menjaga para jemaah haji hingga benar-benar bertemu dengan keluarganya," ujar Kadinkes Muara Enim dr Hj Eni Zatilah MKM, Selasa (16/7/2024) di rumah duka.

Menurut Eni, almarhumah bekerja sebagai PNS Pemkab Muara Enim sejak tahun 2019, dan langsung ditempatkan sebagai dokter umum di RS Semendo.

Dan sejak ditugaskan sampai sekarang beliau tidak pernah mengeluh karena selama bertugas beliau harus tinggal di rumah dinas sehingga nyaris kalau ingin pulang ke rumah hanya bisa satu minggu sekali karena jaraknya cukup jauh dari kota Muara Enim.

Selain itu, lanjut dr Eni, almarhumah dikenal sebagai sosok yang cerdas dan luar biasa terbukti ia terpilih menjadi Ketua Tim Akreditasi pada saat penilaian RS Semendo, dan menyabet sebagai Dokter Teladan tingkat kabupaten Muara Enim Tahun 2023, dan dokter Teladan peringkat ke III tingkat Sumsel.

Karena atas prestasi dan dedikasinya tersebut dr Bella mendapat reward untuk menjadi Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dengan mengikutsertakan dalam penilaian TKHI Tahun 2024. Dan ternyata lulus dengan nilai yang sangat baik.

"Para jemaah haji banyak yang shock ketika mendengar beliau wafat sebab beliau dikenal sebagai dokter yang sabar, telaten dan bertangungjawab pada saat bertugas selama mendapingi para jemaah," ujarnya.

Masih dikatakannya dari informasi para jemaah haji bahwa selama di Mekkah beliau melayani para jemaah haji dengan sepenuh hati, bahkan jika ada para jemaah haji yang sakit ia tidak segan-segan langsung mendatangi korban tanpa lelah.

"Kami keluarga besar Dinkes benar-benar merasa kehilangan apalagi tenaga dokter masih sangat kurang," ujarnya.

Ingin Ambil Spesialis Penyakit Dalam

Duka mendalam sangat dirasakan oleh keluarga besar, kerabat dan rekan-rekan kerjanya semenjak kepergian dr Hj Bela Riski Dinanti selama-lamanya. Berbagai kenangan indah terukir dihati bahkan tidak akan hilang sampai dibawa mati.

"Selama saya bergaul dengan almarhumah orangnya baik dan sangat baik. Makanya saya masih seperti mimpi harus kehilangan sosok almarhumah," ujar rekan kerjanya Eli Octhavia yang menjabat sebagai Kasubag TU RS Semendo ini, di rumah duka, Selasa (16/7/2024).

Menurut Eli, selama bertugas bersama hampir lima tahun di RS Semendo, beliau memang jarang pulang dan memilih tinggal di rumah dinas. Hal tersebut karena kondisi rumah sakit sangat kekurangan tenaga dokter sedangkan pasien cukup banyak yang harus ditangani.

"Terakhir saya teleponan dengan ketika ia masih di Mekkah dan menawari untuk memilih baju gamis untuk oleh-olehnya, dan saya jawab mau dengan ukuran S. Makanya saya katakan beliau itu memang orang baik, padahal saya tidak pernah minta," ujarnya.

Masih dikatakan Eli, bahwa selama berteman dan bertugas tentu banyak cerita dan keinginan beliau, salah satunya adalah ia berniat ingin sekolah lagi untuk mengambil spesialis penyakit dalam setelah pulang dari haji.

"Almarhumah itu sangat suka sekali makan ikan dan ayam bakar. Ibu kantim saja pas dikabari langsung shock sebab beliau memang orang baik," ujarnya.

Baca juga: Kondisi Mobil dr Bela Ringsek Parah Saat Kecelakaan di Tol Indralaya-Prabumulih, Masuk ke Bawah Truk

Baca juga: Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan di Tol Indralaya-Prabumulih yang Sebabkan dr Bela Tewas

8 Kecelakaan 6 Korban Jiwa

UNTUK kesekian kalinya, kecelakaan maut terjadi di ruas Tol Indralaya-Prabumulih pada Senin (15/7/2024) malam dan menewaskan seorang dokter.

Informasi yang dihimpun, kecelakaan berawal saat mobil Kijang Innova dengan plat nomor BG 1121 DY melaju dari arah Indralaya menuju Prabumulih.

Saat melaju di kilometer 48+500 jalur A wilayah Muaraenim pada pukul 19.30, mobil menabrak truk tronton dengan plat nomor BG 8978 S.

"Informasi yang kami dapatkan dari polisi, diduga pengemudi Innova tidak fokus berkendara sehingga menabrak truk dari belakang," kata Branch Manager Tol Indralaya-Prabumulih, Syamsul Rijal, Selasa (16/7/2024).

Mobil Innova sempat berupaya menghindari tabrakan, namun tak berhasil.

Kecelakaan beruntun terjadi saat mobil Kijang Innova lainnya dengan plat nomor BG 20 PZ, menabrak mobil Innova pertama yang masuk ke kolong truk.

Pengemudi Innova pertama, diketahui merupakan seorang dokter bernama Bela, dinyatakan meninggal dunia.

"Selain korban meninggal dunia, ada tiga orang pengendara lainnya mengalami luka dirawat di Rumah Sakit Pertamina Prabumulih," terang Syamsul.

Sejak dibuka operasional pada 30 Agustus 2023 lalu, total sudah delapan kali kecelakaan terjadi di ruas Tol Indralaya-Prabumulih, di mana tiga insiden diantaranya memakan korban jiwa.

Selain kasus terbaru, berikut ini daftar kecelakaan lalu lintas di Tol Indralaya-Prabumulih selama hampir enam bulan dibuka operasional :

1. Double Cabin vs Minibus

Kecelakaan lalu lintas pertama di Tol Indralaya-Prabumulih terjadi di kilometer 2 Gerbang Tol Prabumulih, pada 4 September 2023.

Kecelakaan terjadi di jalur searah antara mobil Toyota dobel kabin warna hitam berplat nomor BE 8632 WX dan minibus BH 1647 BE.

Kasat PJR Ditlantas Polda Sumatera Selatan, Kompol Dana Prawira menerangkan, akibat kecelakaan tersebut mobil Toyota dobel kabin mengalami kerusakan di bagian depan.

"Sementara mobil minibus mengalami kerusakan cukup parah," ujar Dana.

2. Pikap Hantam Truk

Kecelakaan lalu lintas berikutnya terjadi di kilometer 72+400 jalur A Tol Indralaya-Prabumulih.

Kecelakaan tepatnya terjadi pada 20 September 2023 siang sekira pukul 11.00 siang, mengakibatkan seorang pengendara meninggal dunia.

Dana menerangkan, kronologi kecelakaan berawal saat sebuah truk melaju dari Indralaya menuju Prabumulih.

Saat melaju, dari arah yang sama melaju mobil pikap dengan plat nomor BG 8631 VF, diduga dengan kecepatan tinggi.

"Setibanya di lokasi kejadian, kendaraan pikap diduga kurang fokus sehingga pengemudi kehilangan kendali dan menabrak kendaraan (truk) di depannya," terang Dana.

Kedua kendaraan terlibat kecelakaan diketahui sama-sama melaju di lajur cepat.
Pada video yang beredar di media sosial, tampak bagian depan mobil pikap ringsek dan tubuh pengemudi terjepit saat sebelum dievakuasi.

"Setelah kecelakaan, kendaraan truk melarikan diri. Korban (pengemudi pikap) meninggal dunia saat di RS (rumah sakit)," ungkap Dana.

Diketahui korban meninggal dunia Alpiansyah, usia 31 tahun warga Dusun II Desa Sugi Waras, Kecamatan Banding Agung, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.
Korban meninggal dunia saat diberi pertolongan di Rumah Sakit Pertamina Prabumulih.

3. Toyota Fortuner Terbalik

Keesokannya, kecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Indralaya-Prabumulih (Indraprabu) pada 21 September 2023 pagi sekira pukul 07.30.

Kecelakaan dialami rombongan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Ogan Ilir yang berjumlah lima orang.

Menurut keterangan polisi, kecelakaan tersebut terjadi di kilometer 81 A Tol Indralaya-Prabumulih.

"Kecelakaan berawal saat mobil Toyota Fortuner dengan plat nomor BG 1806 AX berpenumpang lima orang, melaju dari arah Indralaya menuju Prabumulih," kata Dana.

Menurutnya, penyebab kecelakaan diduga sopir lalai karena memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

"Sehingga menyebabkan kendaraan hilang kendali saat di tikungan interchange hingga mengakibatkan mobil menabrak guard rail lalu terbalik," jelas Dana.

4. Daihatsu Sigra Hantam Pembatas Jalan

Kecelakaan lalu lintas lainnya di Tol Indralaya-Prabumulih terjadi tepatnya di kilometer 60 pada Senin 25 September 2023 lalu.

Mobil Daihatsu Sigra dengan plat nomor BG 1461 ZA melaju dari arah Indralaya menuju Prabumulih.

Setibanya di TKP, pengemudi mencoba mendahului kendaraan di depannya namun kehilangan kendali lalu menabrak beton barrier.

"Kemudian membanting setir ke arah kiri dan menabrak guard rail. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, selain kerugian material di jalan tol," terang Dana.

5. Livina Seruduk Gran Max

Kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas Tol Indralaya-Praumulih, tepatnya di Gerbang Tol Prabumulih pada 8 November 2023 sekira pukul 16.52.

Informasi dari polisi, kecelakaan melibatkan dua kendaraan yakni Nissan Livina dengan plat nomor B 1958 KZZ dan Daihatsu Grand Max plat nomor BG 1618 RK.

Dana menerangkan, berdasarkan pulbaket di lapangan, kendaraan Livina melaju dari arah Indralaya menuju Prabumulih.

"Setibanya di lokasi di exit Gerbang Tol Prabumulih, pengemudi Livina diduga lalai dengan menginjak pedal gas tinggi sehingga menyebabkan kendaraan menabrak kendaraan Grand Max yang berada di depannya," terang Dana.

Kendaraan lalu terseret dan merusak palang gerbang tol hingga terhenti sekitar 20 meter dari titik tabrakan.

Personel Sat PJR bersama petugas tol telah mengevakuasi para pengendara yang terlibat kecelakaan ke Rumah Sakit Pertamina Prabumulih.

Pada insiden tersebut, pengemudi Livina bernama Feri, warga DKI Jakarta, meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Pertamina Prabumulih.

6. Kecelakaan Beruntun Tiga Kendaraan

Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Tol Indralaya-Prabumulih pada malam hari, 11 Januari 2024 yang melibatkan tiga kendaraan.

Kasat Lantas Polres Ogan Ilir ketika itu, AKP Nofrizal Dwiyanto menerangkan, kecelakaan terjadi di kilometer 29 dari arah Prabumulih menuju Indralaya.

Kecelakaan berawal saat sebuah mobil truk muatan dengan plat nomor BG 8290 NI datang dari arah Prabumulih menuju Indralaya.

Pada saat melintas di TKP, truk ditabrak dari belakang oleh mobil Honda HRV dengan plat nomor BG 1502 OB.

Tabrakan beruntun tak terelakkan saat Daihatsu Gran Max dengan plat nomor B 1121 BFD yang melaju di lajur sama, menghantam HRV.

Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang pengendara mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

"Pengendara Gran Max atas nama Paul Lumban Tobing, usia 44 tahun, meninggal dunia saat diberi pertolongan di rumah sakit. Sementara dua orang lainnya masih menjalani perawatan intensif," terang Nofrizal.

Tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan telah dievakuasi dari TKP, untuk kemudian diamankan ke Mapolres Ogan Ilir.

7. Kecelakaan Tunggal Minibus

Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di ruas Tol Indralaya-Prabumulih, tepatnya di kilometer 67+400 pada 12 Februari 2024.

Dua orang meninggal dunia dalam kecelakaan yang menimpa mobil Toyota Avanza warna hitam dengan plat nomor BG 1537 OV.

Kedua korban yakni Ardolf Venderas Musay (27 tahun) dan Tomi Wongso (31 tahun), keduanya warga Palembang.

Kasat Lantas Polres Ogan Ilir AKP Nofrizal Dwiyanto mengatakan, kedua korban meninggal dunia saat coba diberi pertolongan.

"Kedua korban meninggal saat dibawa ke rumah sakit," kata Nofrizal.

Sementara satu korban lainnya atas nama Nofal (23 tahun) yang ikut dalam rombongan mobil hanya mengalami luka ringan.

Pengelola Tol Indralaya-Prabumulih pun mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol.

"Diimbau berkendara di kecepatan maksimal 80 kilometer per jam, mengecek kondisi kendaraan sebelum mengemudi, memastikan berkendara dalam kondisi prima dan tidak mengemudi dalam kondisi mengantuk," pesan Branch Manager Tol Indralaya-Prabumulih dari PT Hutama Karya, Syamsul Rijal dihubungi terpisah.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini