Seputar Islam

Pengertian Anak Yatim Menurut Islam, Berikut Kriteria Anak Yatim yang Perlu Mendapat Perhatian

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengertian Anak Yatim Menurut Islam, Berikut Kriteria Anak Yatim yang Perlu Mendapat Perhatian

TRIBUNSUMSEL.COM -- Apa yang dimaksud dengan Anak Yatim? Berikut Kriteria Anak Yatim yang Perlu Mendapat Perhatian Lebih dalam Islam

Dikutip dari baznas.go.id, kata yatim berasal dari bahasa Arab yatama.
Yatim berasal dari kata al-fardu yang artinya adalah sendirian dan segala sesuatu yang ditinggal oleh sesuatu yang serupa dengannya. Yatim menurut syariah ialah tidak jauh berbeda dengan makna secara bahasa, yaitu orang yang ditinggal wafat oleh bapaknya dan belum kondisi baligh.

Imam as-Syairazi as-Syafi'i menyebutkan bahwa, Yatim adalah seorang yang ditinggal mati oleh bapaknya atau yang tak punya bapak, sedangkan dia belum baligh.

Jadi anak yatim yang wajib disantuni adalah 

1. Ditinggal ayahnya

2. Belum baligh

3. Hidupnya kekurangan dan menjadi tanggung jawab bersama.

Setelah baligh maka orang itu tidak disebut Yatim ( Abu ishaq as-Syairazi w. 474 H, al-Muhaddzab, H3/301). Tapi bila masih berkekurangan, maka dia termasuk golongan fakir atau miskin yang juga perlu mendapat perhatian.

Menurut Syekh Sulaiman al-jamal (wafat 1024 H) dalam karyanya menyebutkan yaitu bahwa yatim adalah anak kecil yang ditinggal wafat oleh ayahnya, sekalipun dia masih memiliki ibu atau kakek dan nenek.

Dari beberapa pendapat dan penjelasan tersebut, tolak ukur seorang anak yang bisa disebut sebagai yatim ialah dia yang tidak mempunyai ayah.


Jika ayahnya sudah tiada, sementara ibu, kakek dan neneknya masih ada, maka itu tetap disebut kategori yatim. Sedangkan jika ibunya yang sudah tiada, dan ayahnya masih ada maka tidak bisa dikatakan yatim.

Adapun anak kecil yang ditinggal mati ibunya tidak disebut yatim, tapi punya istilah khusus yaitu ‘ajiyy/’ajiyyah, dan dalam bahasa Indonesia disebut piatu.


Piatu tidak disebut bersama yatim karena kematian ayahlah yang biasanya membuat seorang anak lemah dan kehilangan nafkah; karena memberi nafkah adalah tugas ayah, bukan ibu.

Sedangkan yatim piatu adalah gabungan dari keduanya, yakni seorang anak dalam usia yang belum balig telah ditinggal wafat kedua orang tuanya.


Keutamaan Membahagiakan Anak Yatim

Mengapa harus peduli anak yatim? karena itu adalah perintah Allah dan Teladan Rasulullah SAW.

Alquran Surat Al Maun ayat 1-7 dan Banyak sekali hadits yang menyebutkan tentang kepedulian dengan anak yatim.

Keutamaan peduli anak yatim

- Dekat dengan rasulullah di surga seperti jarak antara jari telunjuk dan jari tengah


قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَنَاوَكَافِلُ الْيَتِيْمِ فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَبِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا

Rasulullah SAW bersabda: “Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga seperti ini,”. Nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggang keduanya. (HR. Bukhari).

- Dijamin masuk surga


“Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).

- Terhindar dari siksa pada hari kiamat
Sabda nabi:

“Demi Yang Mengutusku dengan haq, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, serta menyayangi keyatiman serta kelemahannya.” (HR Thabrani dari Abu Hurairah).

-  Amal yang tidak terputus 

Jika manusia mati atau terputus amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat serta anak saleh yang selalu mendoakannya,” (HR Muslim Abu Hurairah).

Ketika kita meninggal kelak akan terputus amal kita kecuali, tiga perkara yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang selalu mendoakan. Apabila kita mengurus anak yatim insya Allah mereka juga tidak akan lupa untuk mendoakan kita

Itulah Pengertian Anak Yatim Menurut Islam, Berikut Kriteria Anak Yatim yang Perlu Mendapat Perhatian. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Kumpulan Hadits tentang Anak Yatim dan Artinya, Mengapa Harus Menyayangi dan Menyantuni Anak Yatim

Baca juga: Mengapa 10 Muharram Disebut Juga Lebaran Anak Yatim? Sejarah dan Hadis Tentang Menyayangi Anak Yatim

Baca juga: Peduli Kesehatan Anak-Anak Yatim Duafa, Yayasan Baitul Maal PLN UID S2JB Gelar Khitanan Masal

Baca juga: Contoh Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim Bulan Muharram 2024 untuk Sekolah dan Masjid

 

Berita Terkini