"(Kalau soal pecah kongsi dengan Yudha Pratomo) tidak apa- apa, namanya sekarang sedang komunikasi politik, dan dia juga daftar di PDIP, sehingga tetap terbuka koalisi, apalagi belum didaftarkan ke KPU, " ucapnya.
Anggota DPRD Sumsel ini menerangkan, jika hal pertama dalam dirinya untuk maju Pilkada Palembang tahun ini melakukan komunikasi dan silahturahmi personal tetap. Sehingga, bisa saja Duo Yudha nanti terwujud, karena belum final di KPU dan diakui Yudha pastinya PDIP masih menunggu hasil survei internal.
"Kalau komunikasi dengan kandidat untuk sementara baru terkomunikasi dengan yang bersangkutan (Yudha Pratomo), dan kemudian kader PDIP yang mendaftar bukan aku sendiri ada Lagan dan Aidil. Jadi siapapun yang direkomendasikan DPP, ya kita lainnya tegak lurus, nanti apakah memang maju berpasangan dan sebagainua kita tunggu saja karena masih berproses, " tuturnya.
Untuk komunikasi dengan partai lainnya, Yudha mengaku dirinya fokus pada dukungan internal partainya sendiri saat ini, dan sebagai partai besar PDIP harus menempatkan kadernya ikut kontestasi bukan hanya ikut berperang.
"Kalau saya sendiri fokus survei internal, nanti kandidat yang bermunculan disurvei juga, dan PDIP berusaha kader ikut sebagai peserta Pilkada (calon), bukan berperang saja, " pungkasnya.
Tunggu Hasil Survei
Disisi lain pengamat politik Univeristas Sriwijaya (Unsri) Prof Dr Febrian menerangkan, jika saat ini partai besar masih menunggu hasil survei dan pastinya setiap partai ingin kadernya yang diusung baik sebagai calon kepala daerah atau wakilnya.
"Nah, saat ini PDIP belum menentukan arah. Pastinya mereka ingin kadernya ikut diusung, apakah nanti PDIP dukung Ratu Dewa apakah mereka mau bersama dengan Dewa bergandengan dengan ketua Gerindra Palembang. Itu jadi pertanyaan, " tukasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com