LAPORAN Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Harga kopi di Pagar Alam terus mengalami kenaikan, kini harga kopi tembus dikisaran harga Rp70.000 sampai Rp72.000 per kilogram.
Dengan kenaikan ini, membuat petani senang, apalagi, menjelang tahun ajaran baru sekolah.
Lantaran sebentar lagi bakal persiapan anak masuk sekolah di tahun ajaran baru, kini sebagian petani mulai menjual hasil panennya ke pengepul.
Terbukti, dari pantauan dilapangan, disalah satu pengepul dikawasan pasar Dempo Pagar Alam, puluhan petani rela mengantri panjang untuk menjual hasil panen kopi milik mereka.
"Moment harga kopi mahal ini langsung kita manfaatkan untuk kebutuhan anak sekolah. Dan kebutuhan sehari-hari," ujar Mansa petani kopi di Pagar Alam, Jumat (5/7/2024).
Dikatakan Mansa bahwa hasil panen kopi walau tinggi, tetap untuk kebutuhan sehari - hari.
Apalagi hasil kopi tahunan jadi bisa ditabung untuk kebutuhan dan biaya hidup.
"Hampir merata saat ini petani usai panen langsung menjual hasil panennya kak. Walaupun harga beragam kak mulai dari harga Rp 68 ribu sampai Rp72 ribu," ujarnya.
Baca juga: Harga Kopi Bubuk 1 Kg Naik Jadi Rp 135 Ribu di Lubuklinggau, Sebelumnya Rp 45 Ribu per Kg
Baca juga: Musim Panen Raya Harga Kopi Capai Rp 65 Ribu di Empat Lawang, Petani Jual Cepat Mumpung Harga Tinggi
Senada dikatakan Nando petani kopi lainnya yang mengatakan bahwa hasil panen sebagian dijual tapi sebagian ada yang disimpan.
Kalau yang dijual, untuk kebutuhan sehari-hari dan anak sekolah.
Sementara disimpan, sebagian beranggapan harga kopi masih bakal naik karena kebutuhan kopi masih tinggi.
"Informasinya harga kopi robusta tersebut masih bakal naik lagi. Jadi masih ada petani yang menyimpan hasil panennya dengan harapan usai musim panen harga bisa lebih tinggi dibandingan saat ini," katanya.
Diungkapkan Harno salah satu pengepul Kopi Pagar Alam mengatakan, sejak beberapa hari terakhir ini banyak petani yang menjual hasil panen kopinya.
Selain karena harga Kopi naik juga disebabkan akan masuk ajaran baru sekolah.
"Memang sudah sebagian daerah yang masuk puncak masa panen, hal ini juga disebabkan akan masuk ajaran baru jadi persiapan untuk anak sekolah," ungkapnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com