TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Memiliki potensi besar bakal terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir saat memasuki peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.
Sekretaris Daerah Kabupaten OKI, M Refly menyebut telah memetakan ada 4 Kecamatan berpotensi besar terjadi Karhutlah yaitu Pampangan, Cengal, Sungai Menang dan Pangkalan Lampam.
"Meskipun 4 kecamatan ini yang potensial terjadi karhutlah, tetapi kami juga menekankan untuk 14 Kecamatan lainnya melakukan pencegahan secara maksimal dan terencana," kata Refly sewaktu diwawancara Tribunsumsel.com Jum'at (28/6/2024) siang.
Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla OKI, Refly menyatakan telah melaksanakan beberapa kali rapat koordinasi, dengan mengundang camat, kades, hingga pihak swasta.
"Jadi masing-masing desa memiliki wilayah gambut yang rawan terjadi karhutla, kita sudah sampaikan agar menganggarkan dana desa khusus untuk penanganan karhutla," paparnya.
Selain itu, Refly menyebut Pemkab OKI juga telah melakukan sejumlah langkah antisipasi membentuk satgas, mendirikan posko di daerah rawan terjadinya karhutla.
"Tidak hanya itu, stakeholder terkait lainnya juga sudah mulai sosialisasi kepada masyarakat dan menggelar apel siap siaga pasukan serta sejumlah langkah persuasif lainnya," tegas mantan kepala dinas pendidikan OKI.
Baca juga: Warga di Kayuagung OKI Ngeluh, Harga Gas LPG 3 Kg Rp 25 Ribu dan Kini Langka
Baca juga: Dalam Sepekan 2 Buaya Ditangkap di Sungai Menang OKI, Sekda Minta Aktivitas Tambak Dihentikan
Dikonfirmasi terpisah Deputi Sistem Nasional Dewan Ketahanan Nasional RI, Mayjen TNI Syachrial E Siregar mengatakan Kabupaten OKI adalah salah satu daerah di Sumsel yang sudah berpengalaman dalam menangani bencana karhutla.
"Kami dari Wantannas RI akan terus mendukung mitigasi pencegahan bencana Karhutla khususnya di Sumatera Selatan," ujarnya.
Ditegaskannya, kegiatan dan upaya pencegahan yang sudah dilakukan agar terus dijaga dan ditingkatkan lagi, terutama untuk kekompakan antar instansi maupun swasta.
"Kita samakan persepsi bencana karhutla ini dapat kita cegah, terus berikan edukasi kepada masyarakat agar jangan membuka lahan dengan cara membakar," pesannya.
Diharapkan Mayjen Syachrial, bencana karhutla tidak terjadi lagi di tahun 2024 dan juga tahun-tahun ke depannya.
"Misalkan tetap terjadi, maka kita telah siap dalam melakukan mitigasi dan penanggulangannya untuk penguatan ketahanan nasional," tutupnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com