TRIBUNSUMSEL.COM - Dedi Mulyadi ungkap fakta temukan bukti kesaksian Aep yang dinilai bohong.
Kang Dedi meragukan kesaksian Aep yang berbanding terbalik dengan kesaksian pemilik warung, hingga menyimpulkan ketidakmungkinan para terpidana bisa melakukan aksi pembununahn Vina 8 tahun lalu.
Politisi Gerindra hadir dalam konferensi pers didampingi pengacara Otto Hasibuan dan para keluarga terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Dedi menyoroti kesaksian Aep yang dinilai bohong mengungkapkan kasus Vina.
Diketahui Aep saksi kunci yang melaporkan kejadian kepada Iptu Rudiana hingga menyebabkan 7 terpidana di hukum seumur hidup.
Menurut Dedi Mulyadi kesaksian Aep ini dinilai bohong.
Hal itu didapatnya setelah langsung menelusuri warung di dekat TKP.
Pasalnya, kesaksian Aep menyebutkan langsung melihat kejadian dan mengingat wajah para pelaku dari depan warung rokok.
Sementara saat ditelusuri Kang Dedi, rupanya tidak ada warung rokok yang berada di TKP, melainkan warung nasi.
"Aep dan Dede inilah yang memberikan penjelasan kepada Iptu Rudiana bahwa melihat anak-anak yang suka nongkrong didepan SMP 11 dan dia melihat kejadian ketika di warung membeli rokok dari jarak 100 meter dan hapal satu-satunya para pelaku hingga Pegi," ucap Kang Dedi, dilansir Youtube Intens Investigasi, Selasa (11/6/2024).
Baca juga: Sosok Udin Berani Bersaksi Sebut 8 Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Berada Bersamanya Saat Kejadian
"Saya akhirnya menemui warung yang didepan penjual mobil ternyata warung nasi bukan pencucian mobil," sambungnya.
Sementara Kang Dedi pun menceritakan saat bertemu dengan Saka Tatal, terpidana yang telah bebas.
Dalam pengakuannya ke Dedi, Saka Tatal saat pembunuhan berada di rumah pak RT bersama teman-temannya.
"Setelah itu saya bertemu lagi dengan Saka Tatal, saya ingin melihat Saka Tatal benar gak terlibat, namun pada saat itu saya bertemu dengan Sadikun, ia menjelaskan bahwa pada malam itu Saka Tatal kumpul di rumah bersama bersama teman-temannya," jelasnya.
Baca juga: Motif AP Ancam Sebar Foto dan Peras Ria Ricis Rp300 Juta Ngaku Butuh Uang Karena Pengangguran
Sementara kesaksian para keluarga terpidana lain juga mengaku anaknya berada di rumah pak RT saat kejadian.