Berita OKU Timur

Kantor PDAM Way Komering OKU Timur Disegel Karyawan Karena 10 Bulan Tak Digaji, Pelayanan Terganggu

Penulis: CHOIRUL RAHMAN
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan PDAM Way Komering OKU Timur mogok kerja lantaran belum digaji selama 10 bulan, kantor PDAM disegel, Selasa (04/06/2024).

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Permasalahan di tubuh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Komering OKU Timur semakin kompleks.

Dimana sebelumnya, pelanggan PDAM mengeluhkan karena aliran air bersih tidak lancar dan tak hidup total.

Kini yang terbaru, para karyawan mengeluh karena gaji mereka belum dibayarkan oleh perusahaan.

Terhitung hingga saat ini sudah 10 bulan seluruh karyawan PDAM Way Komering OKU Timur belum menerima gaji.

Sehingga para karyawan kompak untuk mogok kerja dan menyegel kantor PDAM tersebut.

Pantauan di Kantor PDAM Way Komering OKU Timur, pagar masuk dalam kondisi tergembok.

Serta terpasang tiga karton putih bertuliskan ‘Pemberitahuan untuk sementara ini kami karyawan/i PDAM belum bisa melayani keseluruhan.

TTD  Karyawan/i PDAM’ Kami karyawan/i PDAM OKU Timur menuntut hak kami yang sudah 10 bulan’

’10 bulan bekerja tanpa pamrih tanpa gaji.??? Apakah ini masih berprikemanusiaan tolong pemerintah yang terkait bantu kami...?’.

Baca juga: Ular Raksasa Penyebab Saluran PDAM Way Komering Tersumbat, Warga Martapura Kini Krisis Air Bersih

Baca juga: Sosok Bertho Darmo Poedjo Asmanto Dilantik Jadi Dirut PDAM Tirta Raja OKU, Mantan Direktur PAM JAYA

Menurut salah satu karyawan PDAM Way Komering OKU Timur, mereka terpaksa melakukan mogok kerja dan menutup kantor lantaran kesal sudah 10 bulan hak mereka belum dìbayarkan.

“Sudah 10 bulan gaji kami belum dibayar,” ucapnya karyawan PDAM, Selasa (04/06/2024).

Kemudian ketika ditanya apakah distribusi air bersih ke pelanggan terganggu, ia menyebut jika pelayanan air bersih untuk wilayah OKU Timur stop total.

“Hari ini distribusi air bersih ke pelanggan mati total,” bebernya.

Hal senada juga diungkapkan pegawai PDAM Way Komering lainnya.

Dimana ia menjelaskan, kesabaran mereka sudah habis, karena permasalahan di PDAM tidak kunjung menemukan solusi.

Halaman
12

Berita Terkini