Di awal video, pembuat video bernama Kiki menunjukan beberapa pasien operasi mata sembari berucap apakah pasien kecewa setelah menunggu lama, namun dokter tidak kunjung datang.
"Kecewa tidak buk, sudah menunggu berapa jam ini," tanya Kiki kepada salah seorang pasien.
Pertanyaan itupun ditanggapi oleh pasien berkerudung hijau dengan nada kecewa berat.
"Sangat kecewa," tuturnya, juga direspon pasien lainnya.
Tak lama dari itu, iapun menyorot dirinya sendiri dan berkata tengah di rumah sakit.
"Rasanya sesak sekali dada terpaksa siaran langsung. Mau bagaimana jadinya setelah siaran langsung ini jadilah itu, kami dari pihak pasien," ucapnya Kiki.
Tidak hanya itu saja, ia mengatakan dugaan atas pelayan yang kurang baik tersebut, karena mungkin mereka memakai BPJS sehingga keadaan seperti itupun terjadi.
"Seharian sudah menunggu, ayolah. Ini kemarin dijadwalkan pukul 08.00 WIB disuruh kesini, sekarang jam berapa belum juga dokternya datang. Ini ayah Kiki sendiri," keluhnya sambil menyorot sang ayah yang sedang terbaring di teras beralaskan kasur di luar ruangan.
Bahkan, dia juga mengaku bekerja di salah satu Pemerintahan Kabupaten OKI seperti tidak dihargai oleh rumah sakit, apalagi masyarakat biasa.
"Kami menunggu di tempat depan-depan kamar seperti ini, sangatlah tidak pantas, rasanya sakit sekali. Ayolah pemerintah yang benar saja," paparnya.
Ia menerangkan, salah satu dokter yang dijadwalkan untuk memeriksa pasien itu sudah dihubungi oleh perawat, tetapi masih tidak aktif.
"Kami kesini membawa orang tua sakit, ayo dong cepat-cepat respon," keluhannya.
Menanggapi viralnya video tersebut, Pj Bupati OKI, Asmar Wijaya segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek langsung kondisi poli mata serta ruang rawat inap lainnya.
Dalam kunjungan tersebut, dia juga mengobrol dengan beberapa keluarga pasien untuk menanyakan pelayanan yang mereka terima di RSUD Kayuagung.
"Katakan saja jangan takut," ujar Asmar kepada keluarga pasien, sembari menegaskan pentingnya memberikan pelayanan maksimal.