Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - FA (23), keponakan bunuh pamannya, bos warung Madura, AH (32) di Pamulang, Tangerang Selatan, kini mengaku menyesal.
Bahkan saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2024) kemarin, FA hanya dapat menahan tangis karena telah melakukan perbuatan keji terhadap AH.
Baca juga: A, Tolong Bunuh Saya, Permintaan Rahmat ke Tetangga usai Bunuh Ibu di Sukabumi, Tawari Rp330 Ribu
FA menyampaikan rasa penyesalannya saat dihadirkan dalam jumpa pers pengungkapan kasus ini di Polda Metro Jaya, Selasa (14/5/2024).
"Saya menyesal atas perilaku saya, dan saya berjanji tidan akan mengulangi lagi," kata FA dilansir dari Tribun Jakarta.
Dengan menahan tangisnya, FA terus menunduk menutupi wajahnya.
Ia juga mengaku sempat tersungkur saat membunuh pamannya.
"Sempat saya tersungkur setelah melakukan itu. Saya menyesal, kok bisa sampai segitunya," ungkap dia.
Pemicu Pelaku Bunuh Pamannya
FA mengaku jika dirinya sering dimarahi korban karena dianggap bermalas-malasan saat bekerja.
"(Pelaku) ditarik sarungnya, terus dimarahi pakai bahasa Madura. Kurang lebih intinya, 'kalau kamu di sini cuma tidur-tidur, ngapain di sini. Pergi saja, pulang lagi ke kampungmu lah'," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully saat merilis kasus ini, Selasa (14/5/2024) dilansir dari Tribun Jakarta.
Sementara itu rekan FA, Na mengaku sakit hati lantaran tidak diperbolehkan berutang saat membeli rokok di toko kelontong milik korban.
Di sisi lain, NA memang kerap berhutang di toko korban.
"Sering ngutang dia. Kenapa dia sakit hati? Karena dia mau ngutang rokok gak dikasih," kata Titus.
Baca juga: Kronologi Keponakan Bunuh Bos Warung Madura di Pamulang hingga Buang Jasad Pakai Sarung
Baca juga: Penyebab Keponakan Bunuh Bos Warung Madura di Pamulang, Sakit Hati Dibangunkan saat Tidur
Aksi pembunuhan tersebut akhirnya dilakukan FA yang emosi dibangunkan saat sedang tertidur secara paksa pada Jumat (10/5/2024) pukul 04.30.