Kepala Bayi Tertinggal di Dalam Rahim

Pilu Ibu di Banjarmasin, Kepala Bayinya Tertinggal di Dalam Rahim Saat Melahirkan, Laporkan RS

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(kanan) ilustrasi bayi. Kasus kepala bayi tertinggal di rahim saat proses melahirkan kembali terjadi menimpa MS(38), warga Kecamatan Banjarmasin Barat, Kalimantan Selatan

“Jadi saat itu memang tak ada konfirmasi apakah di operasi atau tidak. Bahkan diminta tanda tangan untuk dilakukan penindakan pun tidak. Hanya saja mereka bilang, bayi ini kalau sudah keluar tidak menangis,” ungkap pasien yang menggunakan Kartu Indonesia Sehat itu.

Orangtua MS saat menunjukkan lokasi pemakaman almarhum cucunya yang disemayamkan di dekat kediamannya, Jumat (26/4/2024)

Di lain sisi, suaminya yang terus mendampingi MS saat prosesi persalinan berlangsung melihat bayi tersebut sudah ke luar.

“Itu tidak lama setelah istri saya diminta mengedan. Bayi akhirnya keluar, jenis kelaminnya laki-laki. Saat saya lihat, dikira itu bagian pantatnya. Tapi ternyata kepala bayinya tidak ada. Saya hanya bisa terdiam, di lain sisi tak mau istri langsung mengetahuinya,” timpal suami MS, HS yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh lepas.

Kepala bayi tersebut rupanya masih tertinggal di dalam perut MS. Tenaga medis terus memintanya untuk mengejan agar kepalanya bisa keluar.

“Dicari-carinya kepala bayi itu. Sementara saya sudah tidak kuat lagi mengejan,” sambung MS lagi.

Sampai akhirnya, beberapa tenaga medis tersebut menggunakan alat vakum dan berhasil mengeluarkan kepala bayi yang tertinggal.

Sebelum kepala bayi itu dikeluarkan, MS sempat meminta duduk untuk istirahat. Saat duduk, di depannya ia melihat badan bayi yang baru saja dilahirkannya. Tanpa kepala.

“Saya tidak bisa ngomong. Perasaan campur aduk. Sementara kepalanya masih di dalam perut,” ucapnya.

Usai dilakukan proses persalinan dengan kondisi kepala bayinya yang terpisah dari badan, menurut suami-istri itu, pihak rumah sakit tak menjelaskan apa-apa sampai saat ini.

Baca juga: Sosok Ahmad Yanuar Petugas Bandara Dituding Tempeleng Penumpang Pesawat, Bantah Lakukan Kekerasan

Dari IGD, MS segera di rawat inap dan dipindah ke ruangan. Kemudian keesokan harinya, Senin, 15 April 2024, MS malah diminta pulang oleh perawat jaga.

“Saya padahal masih pusing, badan masih lemas. Tapi perawat meminta pulang karena sudah aman katanya,” tutur MS yang baru melahirkan bayi pertama dari suaminya, HS.

Bahkan permintaan perawat itu menurut MS terkesan kasar. Ia dipaksa harus bisa dan harus kuat.

“Aku pang dijahit juga, sampai area pantat lagi,” kata MS meniru perkataan perawat yang memintanya keluar itu.

Ia bersama suaminya pun terpaksa ke luar dari rumah sakit karena diminta oleh salah perawat di sana. Sementara jenazah bayi, kepalanya sudah dijahit ke badannya dan disemayamkan di dekat rumah orangtuanya.

Selama di rumah, MS merasakan perasaan campur aduk. Ia tak rela bayi yang dikandungnya selama sembilan bulan lahir dalam keadaan tragis dan meninggal dunia. Bahkan tanpa penjelasan sama sekali dari pihak rumah sakit.

Halaman
1234

Berita Terkini