"Jadi MF ini dijanjikan uang Rp75 juta dan setelah terjadi pembunuhan ND juga berjanji memberikan uang 4,5 juta setiap bulan selama tiga tahun untuk MF," jelas Kapolres.
Sementara itu, pengakuan ND, dirinya tega membunuh orangtuanya itu karena kesal korban sering mencampuri rumah tangga dan berjanji akan memisahkan ND dengan anaknya.
"Dia sering bilangi saya tidak ada gunanya, sama mau pisahkan saya dengan suamiku," ucap ND.
Kronologi Pembunuhan
Diketahui jika M awalnya diduga tewas karena jadi korban begal, ia meninggal dunia dengan sembilan luka tusuk.
Peristiwa kelam itu terjadi pada bulan suci Ramadan, tepatnya tiga hari menjelang lebaran Idul Fitri, Minggu (7/4/2024) lalu.
Kematian M yang diduga karena begal itu diungkap oleh ND sang menantu.
Saat itu sang menantu mengaku dibegal oleh sekelompok orang.
Sampai mertuanya menjadi korban gegara dihabisi oleh pembegal.
Namun ternyata, kasus tersebut bukanlah pembegalan melainkan pembunuhan berencana oleh ND sendiri.
Polresta Kendari mengungkap kasus begal sadis di Jalan Madusila, Kendari, Sultra, Selasa (16/4/2024).
Termasuk dengan sosok pelaku yang beraksi sebagai pembegal di tempat kejadian perkara tepatnya di Jalan Madusila, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui dalam kejadian pembegalan tersebut menyebabkan seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra, berinisial M (51) tewas dengan sembilan luka tusuk.
M saat itu bersama anak menantunya ND sedang berkendara menggunakan mobil melaju dari Indogrosir menuju Pasar Sentral Kota melewati jalan arah ke Lapulu.