Salah satu tetangga di sekitar rumah itu bercerita bahwa rumah Hengky sempat dikontrakkan sebelum kejadian pembunuhan itu.
Setelah masa kontrak habis, Hengky, istri dan dua anaknya kembali ke rumah itu.
Namun, tak lama seusai kejadian, Hengky mengontrakkan rumah itu ke pedagang bassang (bubur jagung).
Tetangga itu menduga pembunuhan itu terjadi antara usainya pengontrak pertama dan masuknya pengontrak kedua.
"Soalnya pengontrak kedua mengisi rumah itu selama enam tahun dan baru keluar akhir tahun lalu. Itu pun pengakuannya dia berhenti mengontrak karena harga sewanya naik," katanya.
Dari pengakuannya kepada polisi, H nekat membunuh nyawa Jumatiah karena cemburu.
Dia menaruh curiga bahwa Jumatiah bertemu dengan mantan pacarnya di Lorong 1.
"Waktu saya tanya dia enggak ngaku. Saya pukul pakai kayu, saya lupa berapa kali. Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasih semen di atasnya tapi tidak dicor," ujar Hengky.
H juga mengaku tak menggali lubang satu meter lantaran di belakang rumahnya memang terdapa sebuah lubang.
Di situ lah dia memasukkan jasad sang istri usai dibunuh.
Baca juga: Heboh Pengemudi Fortuner Pelat Dinas TNI Cekcok Ngaku Adik Jenderal, Pemilik Pelat Asli Buka Suara
Pengakuan Pelaku
Pelaku pembunuhan istri, H mengakui perbuatannya. Ayah dua orang anak itu, mengaku cemburu terhadap istrinya.
Namun, tuduhan H itu tidak diakui Jumiati hingga keduanya pun terlibat cekcok dan berujung penganiayaan.
"Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1 saya tanya tapi dia tidak mau mengaku," kata H seusai ditangkap.
Ia pun mengaku memukul korban di beberapa bagian tubuhnya hingga menggunakan balok.