Arti Kata Bahasa Arab

Arti Ash Shalatu Jamiah, Seruan Imam Saat Sholat Idul Fitri, Bukan dengan Iqamah, inilah Maknanya

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Ash shalatu Jamiah, seruan Imam saat Sholat Idul Fitri, bukan dengan Iqamah, inilah maknanya.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Ash shalatu Jamiah, seruan Imam saat Sholat Idul Fitri, bukan dengan Iqamah, inilah maknanya.


Kalimat 'Ash Shalaatul Jamiah' sering kita dengar saat menjelang akan melaksanakan sholat sunnah, seperti sholat tarawih atau sholat hari raya atau sholat ied.

Dikutip dari buku risalah tuntunan shalat lengkap oleh Drs. Moh Rifa’I yang diproduksi oleh penerbit PT. Karya Toha Putra Semarang, di dalamnya terdapat arti ash shalaatul jami'ah.

Arti ash shalaatul jamiah adalah : Marilah kita bersama sama mengerjakan shalat berjama’ah


Kalimat ash shalaatul jamiah adalah seruan dari imam khusus untuk melaksanakan sholat sunnah berjamaah. Semisal sholat tarawih, sholat idul fitri, sholat idul adha, sholat witir dan sholat sunnah lainnya.

Beda ketika akan melaksanakan sholat fardhu berjamaah. Maka imam atau bilal menandainya dengan mengumandangkan iqamah. Iqamah adalah seruan untuk segera bersiap melaksanakan sholat.


Itulah yang membedakan antara pelaksanaan sholat fardhu dan sholat sunnah berjamaah.

Ucapan ash shalaatul jamiah dikerap sekali didengar mana kala, imam akan melakukan sholat sunah berjamaah seperti saat sholat tarawih dan sholat ied, hal ini berdasarkan hadits.

 

وَعَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلَا مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ


Dari Jabir ibn Samurah—semoga Allah meridlai keduanya—ia berkata: “Aku shalat ‘idain (‘Idul-Fithri dan ‘Idul-Adlha) bersama Nabi saw bukan hanya sekali dua kali, tanpa adzan dan iqamah.” Muslim meriwayatkannya.


وَنَحْوُهُ فِي الْمُتَّفَقِ: عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا وَغَيْرِه


Yang seperti itu dalam riwayat yang disepakati keshahihannya dari Ibn ‘Abbas—semoga Allah meridlai keduanya—dan juga ada dari shahabat lainnya

Hadits di atas menegaskan bahwa dalam shalat ‘Idain (dua ‘Id; ‘Idul-Fithri dan ‘Idul-Adlha) tidak ada syari’at adzan dan iqamah. Imam Malik dalam al-Muwaththa` menyatakan bahwa ini adalah ijma’ (kesepekatan) dan tidak ada ikhtilaf (perbedaan pendapat), sebab dari zaman Nabi saw sampai masa beliau di Madinah tidak pernah ada adzan dan iqamah dalam shalat ‘Idul-Fithri dan ‘Idul-Adlha.

Imam al-Husain al-Maghribi (w. 1119 H) penulis kitab al-Badrut-Tamam (kitab asal dari Subulus-Salam, karena kitab Subulus-Salam merupakan mukhtashar/ringkasan dari kitab al-Badrut-Tamam), ketika mensyarah hadits di atas juga menegaskan bahwa tidak adanya syari’at adzan dan iqamah dalam shalat ‘Idain merupakan ijma’ umat Islam.

Halaman
12

Berita Terkini