Selain itu, menurut Rahmat minimnya rambu-rambu dan lampu penerangan jalan, sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas jika tidak Ekstra hati-hati.
"Minimnya rambu-rambu dan lampu jalan sangat rawan di malam hari, apalagi sering terjadi aksi penodongan di jembatan Sungai Pabil ini di malam hari,"bebernya.
Sementara Midus Darmono, warga Talang Ubi yang sehari-harinya melintasi di jalan ini, mengaku prihatin dengan kondisi jembatan di jalur PALI-Musirawas yang tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah Provinsi Sumsel.
"Ada dua jembatan besi yang tak kunjung diperbaiki, yang pertama jembatan besi Sungai Baung yang sudah berlubang dan jembatan sungai Pabil ini sudah amblas,"kata Midus Darmono.
Karena kondisi jembatan tersebut, membuat Midus ikut menyumbangkan material batu dan pasir untuk membantu masyarakat memperbaiki jembatan tersebut secara swadaya.
"Kita juga perihatin dengan kondisi ini, berhubungan mobil saya juga sering melintas dijalan ini, makanya ikut nyumbang material, karena selama ini tak kunjung diperbaiki, padahal jalan ini sudah termasuk masuk jalan alternatif penghubung antar Kabupaten,"ucapnya.
Midus berharap, selain perbaikan jembatan, pemerintah juga memperbanyak rambu-rambu dan markah jalan serta lampu-lampu penerangan jalan.
"Apalagi jalan ini sebentar lagi bakal banyak dilalui oleh para pemudik yang akan menuju Musi Rawas dan lubuk Linggau maupun sebaliknya, untuk itu, Pemprov Sumsel harus cepat tanggap terkait kondisi jalan PALI- Musirawas, "pintanya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com