Larangan ini pada dasarnya berupa anjuran untuk senantiasa bergegas ketika pagi tiba. Bukan malah menarik selimut. ini seperti pepatah ‘tidur pagi bikin rezeki dipatok ayam’.
Sebuah pepatah yang mengingatkan bahwa ketika pagi tiba, maka sebaiknya diisi dengan aktivitas yang lebih bermanfaat.
Dalam hadis riwayat Abu Dawud disebutkan tentang sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad waktu pagi tiba.
Nabi Muhammad ketika pagi tiba, baik sebelum dan usai Subuh, melakukan banyak aktivitas. Baik itu aktivitas ibadah seperti zikir maupun doa, maupun mengisi kegiatan setelahnya untuk aktivitas duniawi seperti bekerja ataupun untuk umat.
Umat Islam selayaknya meniru hal baik tersebut. Untuk itulah, sebaiknya usai salat subuh umat Islam bisa meniru (uswah) beliau ketika waktu pagi hari tiba dengan memperbanyak kebaikan.
Jika aktivitas zikir, mengaji dan semacamnya itu semua selesai dilakukan, maka segeralah melakukan akvititas lain, apa pun di pagi itu.
Lalu apa yang dimaksud dengan memutus rezeki?
Rezeki ini bermakna banyak hal. Bisa jadi ia akan berpotensi rugi dalam bisnis maupun kehilangan kesempatan lain di pagi hari. Bisa juga sesederhana tidak mendapatkan kebaikan pagi hari seperti segar karena memilih tidur di waktu pagi.
Nabi Muhammad bersabda: Tidur pagi itu menghalangi datangnya rezeki. (HR Ahmad dan Baihaqi).
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nabi Muhammad bahkan mendoakan mereka yang bergegas di pagi hari untuk aktivitas.
Ya Allah, berkahilah untuk umatku dalam kegiatan paginya. Dan apabila Rasulullah mengirimkan pasukan, Rasulullah mengirim sejak pagi-pagi. (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Itulah Makna Hadits Tidur di Pagi Hari Jadi Penghalang Rezeki, As Subhatu Tamna’ur Rizq, Jangan Bermalasan. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Hadis Man Qama Ramadhana Imanan Wahtisaban Ghufro lahu Ma Taqoddama Min Dzambih & Contoh Amalan