TRIBUNSUMSEL.COM --- Makna Hadits Tidur di Pagi Hari Jadi Penghalang Rezeki, As Subhatu Tamna’ur Rizq, Jangan Bermalas-malasan.
Ada satu hadits nabi yang insya Allah sangat bermanfaat untuk dipraktikkan dalam keseharian kita.
Berikut bunyi haditsnya:
الصُّبْحَةُ تَمْنَعُ الرِّزْقَ
Arab latin:
As subhatu tamna’ur rizq
Artinya: Tidur di waktu pagi menjadi penghalang rezeki. (Musnad Ahmad).
Nabi Muhammad bersabda:
Tidur pagi itu menghalangi datangnya rezeki. (HR Ahmad dan Baihaqi).
Ada makna langsung dan tidak langsung dalam hadits tersebut.
Makna tidak langsung (implisit)
1. Makna hadits tidur di waktu pagi menjadi penghalang rezeki, dapat diartikan bagi kita untuk tidak bermalas-malasan.
Di pagi hari adalah waktunya untuk bangun dan bekerja. Sedangkan waktu tidur adalah umumnya di malam hari.
Nabi menginginkan agar umat Islam bukan menjadi umat yang bermalas-malasan agar rezeki tidak terputus. Kita dituntut untuk rajin dan bekerja keras dalam segala hal karena dengan bekerja/mengabdi kepada Allah menjadikan hidup kita bermakna dan mendatangkan rezeki.
2. Makna Langsung (eksplisit)
Tidur di waktu pagi menjadi penghalang rezeki.
Bahwa tidur pagi, khususnya usai shalat subuh, tidak dianjurkan dalam Islam.
Kenapa? Sebab, pada pagi hari Allah menurunkan banyak keutamaan dan kebaikan bagi seluruh hambanya.
Maka, bila hamba tersebut mau bergerak, melakukan kegiatan yang bermanfaat, orang tersebut bakal mendapatkan kebaikan bagi dirinya dirinya.
Larangan ini pada dasarnya berupa anjuran untuk senantiasa bergegas ketika pagi tiba. Bukan malah menarik selimut. ini seperti pepatah ‘tidur pagi bikin rezeki dipatok ayam’.
Sebuah pepatah yang mengingatkan bahwa ketika pagi tiba, maka sebaiknya diisi dengan aktivitas yang lebih bermanfaat.
Dalam hadis riwayat Abu Dawud disebutkan tentang sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad waktu pagi tiba.
Nabi Muhammad ketika pagi tiba, baik sebelum dan usai Subuh, melakukan banyak aktivitas. Baik itu aktivitas ibadah seperti zikir maupun doa, maupun mengisi kegiatan setelahnya untuk aktivitas duniawi seperti bekerja ataupun untuk umat.
Umat Islam selayaknya meniru hal baik tersebut. Untuk itulah, sebaiknya usai salat subuh umat Islam bisa meniru (uswah) beliau ketika waktu pagi hari tiba dengan memperbanyak kebaikan.
Jika aktivitas zikir, mengaji dan semacamnya itu semua selesai dilakukan, maka segeralah melakukan akvititas lain, apa pun di pagi itu.
Lalu apa yang dimaksud dengan memutus rezeki?
Rezeki ini bermakna banyak hal. Bisa jadi ia akan berpotensi rugi dalam bisnis maupun kehilangan kesempatan lain di pagi hari. Bisa juga sesederhana tidak mendapatkan kebaikan pagi hari seperti segar karena memilih tidur di waktu pagi.
Nabi Muhammad bersabda: Tidur pagi itu menghalangi datangnya rezeki. (HR Ahmad dan Baihaqi).
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nabi Muhammad bahkan mendoakan mereka yang bergegas di pagi hari untuk aktivitas.
Ya Allah, berkahilah untuk umatku dalam kegiatan paginya. Dan apabila Rasulullah mengirimkan pasukan, Rasulullah mengirim sejak pagi-pagi. (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Itulah Makna Hadits Tidur di Pagi Hari Jadi Penghalang Rezeki, As Subhatu Tamna’ur Rizq, Jangan Bermalasan. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Hadis Man Qama Ramadhana Imanan Wahtisaban Ghufro lahu Ma Taqoddama Min Dzambih & Contoh Amalan