Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Musim pancaroba kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Lubuklinggau, Sumsel kembali melonjak.
Bahkan salah satu perumahan di wilayah Batu Urip dua warga di perumahan itu postif terjangkit DBD setelah mengalami demam tinggi.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan dirawat di rumah sakit warga tersebut positif dinyatakan DBD.
Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau pun mencatat sebanyak 51 kasus DBD terjadi di Kota Lubuklinggau dalam periode 1 Januari hingga 20 Maret 2024.
Sementara dalam periode tersebut, ada dua daerah dengan kasus DBD tertinggi yakni Kecamatan Lubuklinggau Utara II dan Kecamatan Lubuklinggau Selatan I.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi menyampaikan bila masyarakat ada yang terkena DBD diharapkan segera melapor ke Dinas Kesehatan supaya cepat ditanggulangi.
"Kita akan melakukan penelitian epidemiologi tinjau lokasi, kalau memenuhi akan dilakukan fogging," ungkapnya pada wartawan di Lubuklinggau, Kamis (21/3/2024).
Menurut Erwin ketika ada kasus DBD akan dilakukan penyidikan epidomologi, yakni dipelajari dan dianalisa dengan menurunkan petugas juru pemantau jentik nyamuk (Jumantik).
"Jumantik yang ada di masing-masing Kelurahan di Puskesmas, itu yang kita dorong untuk bekerja," ungkapnya.
Lanjutnya, karena apabila terlalu sering di fogging bisa membuat nyamuk jadi kebal, tidak mempan lagi dengan fogging.
Kemudian fogging juga hanya membunuh nyamuk yang hidup dan tidak pada jentik-jentik. Karena fogging bukan pencegahan utama melainkan hanya sementara.
Erwin pun mengungkapkan jalan satu -satunya dalam memberantas DBD ini masyarakat harus melakukan pembersihan sarang nyamuk dengan membersihkan bak mandi atau tempat berkembang biaknya nyamuk.
"Kemudian menutup rapat tempat penampungan air dan mendaur ulang atau mengubur barang-barang yang tidak berguna agar nyamuk tak berkembang biak," ujarnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran whatsapp Tribunsumsel.com