Karena jima’ dibolehkan sampai saat dimulainya ibadah puasa Ramadan, maka konsekuensinya puasa dalam keadaan junub itu boleh artinya puasanya seseorang dalam keadaan junub itu hukumnya sah.
Mengenai sahnya puasa bagi seseorang yang dalam keadaan junub itu ditunjukkan pula oleh dalil yang berupa Hadis Nabi SAW.
Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah: Rasulullah saw pernah bangun pagi dalam keadaan junub karena jima’ bukan karena mimpi, kemudian beliau tidak buka puasa, (membatalkan puasanya) dan tidak pula meng-qadhanya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah).
Hadis lain yang diriwayatkan Muslim dari ‘Aisyiyah: “Waktu fajar di bulan Ramadan sedang beliau dalam keadaan junab bukan karena mimpi, maka mandilah (mandi janabat) beliau dan kemudian berpuasa” (HR. Muslim dari’Aisyah).
Kesimpulan...
Dari penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa puasa Ramadhan namun belum mandi wajib atau masih dalam keadaan junub adalah sah.
Namun, apabila hendak melaksanakan shalat subuh, wajib hukumnya mandi junub.
Hal ini karena shalat tidak akan sah jika masih dalam keadaan junub.
Baca juga: Bolehkah Sahur untuk Berpuasa tapi Belum Mandi Wajib? Ini Penjelasan Menurut Ulama Berdasarkan Hadis
Baca juga: Arti Hadits Laa Yadkhulul Jannata Man Kana Fi Qalbihi Mitsqala, Jangan Sombong Walau Sebesar Atom
Baca juga: Mokel dalam Bahasa Gaul Artinya Apa? Istilah Populer di Medsos Selama Bulan Ramadhan
Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news