Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga

Tampang JND, Siswa SMK di PPU Bunuh 5 Orang Satu Keluarga, Karena Cinta Kandas, Tak Merasa Bersalah

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampang JND, Siswa SMK di PPU Bunuh 5 Orang Satu Keluarga, Karena Cinta Kandas, Tak Merasa Bersalah

Awalnya, status tersangka yakni saksi dan dibawa ke Polres Penajam Paser Utara untuk dimintai keterangan.

Namun penyelidikan dan olah TKP juga terus dilakukan.

“Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini,

ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” terangya.

Kapolres menjelaskan bahwa tersangka juga akan diperiksa kejiwaannya dan mendalami motifnya melakukan pembunuhan berencana ini.

Tersangka diketahui masih dibawah umur, yakni kurang dari 18 tahun dan merupakan siswa salah satu sekolah menengah di Babulu.

Ia dikenakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya penjara seumur hidup.

Tangis Histeris, 5 Orang di Satu Keluarga Dimakamkan dalam Satu Liang, Korban Pembunuhan Siswa SMK (Tribunkaltim)

Dimakamkan satu liang

Kasus pembunuhan mengerikan terjadi di Babulu Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Saat JND, seorang siswa SMK tega membunuh lima orang dalam satu keluarga.

Kini, satu keluarga inipun dimakamkan dalam satu liang.

Diketahui, sebuah lubang berukuran 2 kali 5 meter tampak menganga di pekuburan umum TPU Sebakung Jaya, yang berbatasan dengan Desa Babulu Laut, Selasa (6/2/2024) sore.

Sejumlah warga dengan hening, bergantian menggali lobang yang rencananya akan digunakan untuk peristirahatan terakhir bagi Waluyo, istri dan ketiga anaknya yang menjadi korban pembunuhan sadis di Babulu PPU Selasa, dini hari.

Benar, kelima korban pembunuhan yang terdiri dari suami, istri dan tiga anaknya memang dimakamkan dalam satu liang.

Tampak lubang besar yang menjadi peristirahatan terakhir keluarga korban pembunuhan sadis oleh siswa SMK.

Mereka adalah Wl alias Waluyo kelahiran 1989 atau berusia 35 tahun.

Lalu, istri Wl, SW kelahiran 1990 atau berusia 34 tahun.

Kemudian RJS kelahiran 2009 dan VDS kelahiran 2013, keduanya berjenis kelamin perempuan.

Dan, ZAA yang masih berusia 3 tahun kelahiran 2021.

Penguburan kelima jenazah dilakukan usai sholat Maghrib waktu setempat.

Jelang Maghrib dan masih di hari yang sama, lima jenazah diturunkan ke dalam liang diiringi isak tangis dan takbir.

“Innalillahi.....,

Ya Allah,

Allahuakbar .....,” lafaz yang sesekali diiringi isak tangis inilah yang mengiringi prosesi pemakaman kelima jenazah dikutip dari Tribun Kaltim

Suasana Rumah Duka

Begini suasana Rumah Duka pembunuhan satu keluarga di Babulu Penajam Paser Utara (PPU), rumah korban dipenuhi warga yang melayat.

Menurut penuturan tatangga Korban, Haji Sayid pada TribunKaltim.co, saat ini rumah duka masih dipenuhi warga yang melakukan takziah.

Rumah duka terletak di kediaman Suwito, ayah dari Waluyo yang merupakan kepala keluarga korban pembunuhan satu keluarga di Babulu PPU.

Untuk diketahui, lima korban pembunuhan di PPU terdiri dari suami, istri dan ketiga orang anak.

Dari data Kartu Keluarga (KK) yang diperoleh Tribunkaltim.co, kelima korban tersebut terdiri dari suami, Wl alias Waluyo kelahiran 1989 atau berusia 35 tahun.

Lalu, istri Wl, SW kelahiran 1990 atau berusia 34 tahun.

Kemudian RJS kelahiran 2009 dan VDS kelahiran 2013, keduanya berjenis kelamin perempuan.

Dan, ZAA yang masih berusia 3 tahun kelahiran 2021.

Penguburan kelima jenazah dilakukan usai sholat Maghrib waktu setempat.

"Sehabis maghrib baru selesai dilakukan penguburan jenazah," ujar Haji Sayid, Selasa (6/2/2024).

Mengenai tindakan selanjutnya, ia belum tahu, karena saat ini warga masih melakukan takziah.

 

 

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkini