Kronologi Kejadian
Keterangan awal yang diperoleh dikutip dari Tribunkaltim.co di Polres Penajam Paser Utara, pelaku utama dari kasus pembunuhan ini ternyata masih berstatus siswa SMK berinisial JND.
Adapun motif pelaku membunuh satu keluarga diduga soal asmara.
Pelaku memiliki hubungan asmara dengan RJS (15) salah satu korban dalam kasus pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Desa Babulu, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara ini.
Kejadian pembunuhan satu keluarga diperkirakan sekitar tengah malam, sekitar pukul 02.00 Wita.
Informasi dari kepolisian yang tengah memeriksa secara intensif JND di Polres PPU menyebutkan, pelaku mengaku sengaja mematikan listrik di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.
“Listrik dimatikan melalui meteran, lalu ia masuk sambal membawa parang,” kata sumber terpercaya di kepolisian.
Baca juga: Kronologi Satu Keluarga di PPU Tewas Dibunuh Oleh Siswa SMK, Berawal Diduga Soal Asmara Kandas
Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo. Saat itulah dengan gelap mata JND memukul Waluyo dengan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.
Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang didalamnya ada Sri Winarsih (34) dan dua anak masing-masing VDS (11) dan ZAA (3).
Sama dengan yang dilakukan terhadap Waluyo, JND dengan membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.
Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS (15) yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.
Informasi awal, JND juga langsung mengayunkan parang yang sudah melukai empat orang yang menjadi penghalang hubungan asmaranya dengan RJS untuk membunuh kekasih pujaannya tersebut.
Informasi yang masih didalami penyidik menyebutkan, terhadap korban RJS ini, JND tega melakukan hal tak senonoh dengan korban yang sudah meninggal dunia.
"Pelaku sempat berbuat tak senonoh terhadap korban yang sudah tewas. Ini akan dibuktikan dengan hasil otopsi," kata sumber dari kepolisian.
Selesai melampiaskan nafsunya, JND berniat untuk keluar dari TKP. Namun saat itu ia melihat korban pertama, yaitu Waluyo masih tampak bergerak.