TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Budi (32) pemalak di Jembatan Ampera yang viral di sosial media tak berkutik saat ditangkap polisi di rumahnya di Lorong Harapan Kelurahan 7 ulu kecamatan SU I, Palembang.
Sebelumnya, polisi dua kali menggerebek rumah Budi namun pemalak di Jembatan Ampera itu selalu berhasil kabur.
"Pelaku kita tangkap di rumahnya. Nanti ya sore ini akan digelar Kapolrestabes, Palembang, " katanya Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Haris Dinzah, Jumat, (26/1/2023).
Dari informasi dihimpun, polisi sempat kejar-kejaran saat menangkap pelaku sebab dia panik melihat kehadiran petugas berbaju preman yang tiba-tiba menyergapnya.
Meski sempat hendak kabur, pelaku akhirnya berhasil dibekuk.
Selain mengamankan pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti pakaian yang digunakan pelaku.
"Benar kita juga mengamankan barang bukti pakaian yang digunakan pelaku, kaos warna merah dan sepan jens biru. Selain itu mengamankan barang bukti sebilah Sajam (senjata tajam) dan topi yang saat itu digunakan pelaku untuk menakuti korbannya, yakni Ziska Prawiti (28), " ucapnya.
Pelaku Minta Maaf ke Warga Palembang
Pemalak di Jembatan Ampera ciut saat ditangkap polisi hingga menyampaikan permintaan maaf ke warga Palembang atas tindak kejahatan yang dilakukannya.
Pelaku bernama Budi, warga Lorong Harapan, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan SU 1 Palembang, mengaku sangat menyesal sebab setelah memalak wisatawan di Jembatan Ampera dirinya menjadi viral.
"Saya minta maaf atas perbuatan saya yang telah viral. sekali lagi saya minta maaf sekali karena mengancam ibu itu, saya nyesel," ucapnya dalam video penangkapan yang diposting oleh akun instagram @palembang.eksis, Jumat (26/1/2024).
Dalam pernyataannya, Budi juga berpesan kepada warga Palembang agar tak mengikuti jejaknya sebagai pemalak atau penodong.
"Berentilah nodong di atas Jembatan Ampera karena itu icon kota Palembang," ujarnya dengan tangan di borgol.
Sebelumnya aksi pelaku menodong wisawatan meminta uang dan mengancam tour guide dengan menggunakan benda diduga senjata api viral di sosial media.
Pemalak di Jembatan Ampera ini memang menjadi target operasi (TO) Satreskrim Polrestabes Palembang sejak videonya viral beberapa waktu lalu.
Bahkan sebelumnya polisi Polrestabes Palembang mendatangi rumah pelaku tetapi ternyata sudah kabur.
Kasat Reskim Polrestabes, Palembang, AKBP Haris Dinzah membenarkan pemalak di Jembatan Ampera tertangkap.
"Benar pelaku pemalakan di atas Jembatan Ampera, sudah berhasil kita amankan. Diamankan oleh petugas Pidum dan Tekab 134 Polrestabes, Palembang, " ungkap Haris.
Lanjut Haris, nanti perkara ini akan digelar langsung oleh Kapolrestes, Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihharyono.
"Nanti ya sore ini akan digelar oleh Kapolrestes, Palembang," kata Haris sambil mengatakan tadi malam tersangka kita tangkap
Digeberek Pelaku Kabur
SEBELUMNYA, polisi menggerebek diduga rumah pelaku penodongan wisatawan di Jembatan Ampera Palembang yang viral di sosial media beberapa waktu lalu.
Namun upaya polisi yang sampai berjibaku melewati banjir dan gelapnya malam belum membuahkan hasil sebab keberadaan pelaku tak berhasil ditemukan.
Kasat Reskrim Polrestabes, Palembang, AKBP Haris Dinzah didampingi Kanit Pidum, AKP Robert Sihombing, polisi sudah mengantongi identitas pelaku dan memintanya untuk segera menyerahkan diri.
"Untuk indetitas sudah diketahui. Kita juga sudah melakukan penggrebekan. Namun sangat disayangkan pelaku kabur," ungkapnya, Senin (15/1/2024).
Viral di media sosial Instagram, penodong di Jembatan Ampera ancam wisatawan dan pemandu wisata, memaksa minta uang, Sabtu (13/1/2024). (SRIPO/ANDYKA WIJAYA/TANGKAP LAYAR)
Lanjut dikatakan, Unit Pidum, Tekab 134 dan Ospnal Ranmor Satreskrim Polrestabes Palembang juga terus bergerak memburu keberadaan pelaku.
Kata Haris, pihaknya tidak tinggal diam dan bergerak cepat melakukan pengerjaan terhadap pelaku.
Lebih jauh Haris menegaskan, kemana saja pelaku kabur, tentunya pelaku sudah menjadi TO (target operasi), Satreskrim Polrestabes, Palembang,
"Saat dilakukan penangkapan jika pelaku melakukan perlawanan akan kita berikan tindakan tegas terukur," tegas Haris.
Haris juga memberikan ultimatum kepada pelaku dan keluarga pelaku untuk sebaiknya menyerahkan diri.
"Pelaku saya beritahu untuk menyerahkan diri, dan kepada keluarganya agar bisa membantu pihak kepolisian untuk menyerahkan pelaku, " tutupnya.
Diberitakan sebelumnya viral di media sosial Instagram, penodong di Jembatan Ampera ancam wisatawan dan pemandu wisata, memaksa minta uang.
Dalam video yang di-posting berdurasi kurang lebih 10 detik itu, terlihat pria pelaku penodongan tersebut mengenakan jaket jeans berwarna biru tua, berbaju koas merah, celana jens biru muda dan memakai topi.
Dalam aksinya sambil berjalan pria tersebut mendekati seorang wanita yang tengah berjalan di atas Jembatan Ampera dari arah Ulu menuju Ilir.
Lalu, saat tengah berjalan turun dari jembatan Ampera bersama rekannya.
Salah satu wanita ini dipepet pria tesebut dan sambil bernada kasat pria ini terlihat meminta uang kepada wanita itu.
Dalam kolom komentar seorang netizen memberi keterangan ada yang melihat kejadian tersebut, bahkan saat beraksi pria penodong mengancam menusuk wisatawan jika tidak diberi uang.