Penodong di Ampera Ancam Wisatawan

Pol PP Piket 24 Jam di Jembatan Ampera, Pj Walikota Palembang Geram Aksi Pemalakan dan Penodongan

Penulis: Hartati
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Sat Pol PP akan piket 24 jam di Jembatan Ampera. Pj Walikota Palembang mengaku geram aksi pemalakan dan penodongan yang viral di medsos dan minta pelaku ditangkap diadili.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Anggota satuan polisi pamong praja (Pol PP) akan piket 24 jam di Jembatan Ampera agar wisatawan nyaman berwisata.

Pj Walikota Ratu Dewa mengaku geram dengan kelakuan pemalakan juga penodongan yang terjadi di Jembatan Ampera, Kota Palembang, Sabtu (13/1/2024) lalu yang videonya viral di media sosial.

Dia meminta pelaku dicari dan diadili sesuai dengan undang-undang berlaku karena mencoreng nama baik Palembang dan berdampak menurunkan jumlah wisatawan ke Palembang.

Ratu Dewa berkomitmen akan terus berusaha menjaga keamanan Kota Palembang bersama dengan jajaran kepolisian dan pihak lainya.

"Langsung kita cari pelaku setelah kejadian tersebut," ujar Ratu Dewa.

Baca juga: KPU Palembang Catat Jumlah Surat Suara Pemilu 2024 Rusak dan Kurang, Ini Rinciannya

Langkah konkret selanjutnya yang akan dilakukan agar kejadian serupa tidak lagi terjadi yakni dengan mendirikan posko di atas Jembatan Ampera.

Akan didirikan tenda dan dijaga Pol PP shif 24 jam yang akan patroli dari ujung jembatan Ampera seberang ilir ke ujung Ampera Seberang Ulu agar wisatawan aman dan nyaman saat berswafoto di Ampera.

"Jadi bukan cuma di atas jembatan Ampera kita jaga tapi juga di bawah mulai tangga sebab itu bau kencing dan akan ditindak yang kedapatan kencing di situ karena bau meski sudah sering dibersihkan," ujarnya, Sabtu (20/1/2024).

Berapa personil yang ditugaskan berjaga di sana, nanti itu teknisnya akan dikoordinasikan kembali katanya.

Dia meminta kepada warga untuk tidak berbuat nekat melakukan perbuatan pidana terhadap wisatawan yang datang ke Palembang karena merugikan citra nama baik Palembang.

Pelaku Masih Diburu

SEBELUMNYA, Satreskrim Polrestabes Palembang masih memburu penodong di Jembatan Ampera yang memaksa meminta uang kepada wisatawan juga mengancam tour guide.

Hal ini diungkap langsung oleh Kasat Reskrim Polrestabes, Palembang, AKBP Haris Dinzah, Selasa, (16/1/2024), siang.

"Masih kita buru. Kita juga sudah melakukan penggrebekan di rumah dan ditempat persembunyiannya. Namun pelaku ini kabur," ungkap Haris.

Lanjut Haris, dirinya juga sudah memberikan ultimatum kepada pelaku dan pihak keluarga untuk menyerahkan dirinya kepada pihak kepolisian. ," saya minta ultimatum ini untuk didengarkan. Dan kepada pihak keluarga untuk menyerahkan pelaku," himbau Haris.

Polisi saat menggerebek diduga rumah penodong di Jembatan Ampera yang viral ancam wisatawan. (DOK POLISI/Ig Palembang.Update)

Haris menambahkan, dirinya dan anggotanya tidak segan-segna memberikan pelaku tindakan tegas terukur jika pelaku saat ditangkap memberikan perlawanan kepada anggota.

"Jika melawan kami lumpuhkan dengan tindakan tegas terukur," katanya.

Diketahui, hingga kini indetitas pelaku sudah diketahui oleh petugas, dari mulai hari pertama di TKP (tempat kejadian perkara), dan saat ini anggota Sat Reskrim masih melakukan penyelidikan dan mengendus keberadaan pelaku.

"Doakan agar cepat terungkap dan pelaku tertangkap," tutup Haris.

SEBELUMNYA, polisi menggerebek diduga rumah pelaku penodongan wisatawan di Jembatan Ampera Palembang yang viral di sosial media beberapa waktu lalu.

Namun upaya polisi yang sampai berjibaku melewati banjir dan gelapnya malam belum membuahkan hasil sebab  keberadaan pelaku tak berhasil ditemukan. 

Kasat Reskrim Polrestabes, Palembang, AKBP Haris Dinzah didampingi Kanit Pidum, AKP Robert Sihombing, polisi sudah mengantongi identitas pelaku dan memintanya untuk segera menyerahkan diri. 

"Untuk indetitas sudah diketahui. Kita juga sudah melakukan penggrebekan. Namun sangat disayangkan pelaku kabur," ungkapnya, Senin (15/1/2024). 

Lanjut dikatakan, Unit Pidum, Tekab 134 dan Ospnal Ranmor Satreskrim Polrestabes Palembang juga terus bergerak memburu keberadaan pelaku. 

Kata Haris, pihaknya tidak tinggal diam dan bergerak cepat melakukan pengerjaan terhadap pelaku. 

Lebih jauh Haris menegaskan, kemana saja pelaku kabur, tentunya pelaku sudah menjadi TO (target operasi), Satreskrim Polrestabes, Palembang,

"Saat dilakukan penangkapan jika pelaku melakukan perlawanan akan kita berikan tindakan tegas terukur," tegas Haris. 

Haris juga memberikan ultimatum kepada pelaku dan keluarga pelaku untuk sebaiknya menyerahkan diri.

"Pelaku saya beritahu untuk menyerahkan diri, dan kepada keluarganya agar bisa membantu pihak kepolisian untuk menyerahkan pelaku, " tutupnya. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkini