"Bahwa keputusan saya sebelumnya termasuk Ara itu, harus dilihat sebagai simbolisasi kondisi dinamika politik di Indonesia yang tersirat, bersama Jokowi sama seperti aku, " kata Toni, Rabu (17/1/2024).
Dijelaskan mantan Tenaga Ahli (TA) DPRD Sumsel ini, adanya perbedaan politik itu wajar dalam perpolitikan dan di lindungan undang- undang.
"Jadi, itu sikap politik dan itu hak warga negara yang dilindungi undang-undanglah dengan negara demokratis, dan RTS bersama Jokowi, " tegasnya.
Soal pencalegan dirinya di DPR RI dari PDIP, Toni mengetahui akan konsekuensi mendukung capres berbeda dengan partai yang mengusungnya, dan tidak mungkin kalau terpilih akan dilantik.
"Pastilah, soal pencalegan kita serahkan ke maha kuasa' paparnya.
Mengenai keanggotaanya sendiri di PDIP, Toni mengaku sudah 3 kali dipanggil namun ia tidak memenuhi panggilan itu, menunjukkan dirinya sudah melepas status kader partai.
"Saya sudah ada surat pemanggilan sama seperti Gibran, dan saya sudah kali kali dipanggil tapi saya tidak datang. Pastinya itu mengisyaratkan jika dengan sikap seperti itu sudah tahu artinya, tidak perlu dikasih tahu atau omong- omong, sudah selesai, " capnya.
Baca juga: Viral Oknum Guru di Prabumulih Paksa Murid Berinfaq, Kepsek SD Negeri 82 Prabumulih Minta Maaf
Ditambahkan Toni, dukungan dirinya kepada Capres- Cawapres prabowo-Gibran, karena tegak lurus bersama Jokowi, sama seperti slogannya selama ini ' Saya bersama Jokowi'.
"(Soal dijanjikan jabatan) Itu bahasa pengamatan kita ini tidak muluk- muluk, kita melihat ini bukan soal jabatan, terlalu jauh dan tinggi atau nafsu kalau kita lihat sebuah posisi jabatan, karena Allah sudah membaginya. Dan pastinya target kita sekarang memenangkan Prabowo-Gibran, " tukasnya.
Hal senada diungkapkan kader dan Caleg DPRD Sumsel PDIP, jika dirinya terang- terangan hadir dan mendukung Capres Prabowo, saat Prabowo datang ke Palembang.
"Saya hadir disini karena pilihan, " singkatnya.
DPD PDIP Sumsel sendiri selama ini enggang dikonfirmasi terkait hal itu.
Hengkangnya sejumlah politisi elit PDIP dari kader, dan mendukung pasangan calon (Paslon) Presiden- wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka, bukan hanya terjadi di tingkat nasional saja.
Di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sendiri terdapat kader sekaligus calon anggota legislatif (Caleg) partai berlambang banteng dengan moncong putih tersebut, terang-terangan berbeda langkah politik dengan PDIP.
Mengingat, PDIP sendiri dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura dan Perindo mengusung ataupun mendukung, Paslon Presiden-Wapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo- Mahfud MD.
Baca berita lainnya di google news