Arti Kata Bahasa Arab

Arti Penting Muhasabah dalam Islam, Lengkap Dalil Alquran dan Hadits, Koreksi Diri dan Bertaubat

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Penting Muhasabah dalam Islam, Lengkap Dalil Alquran dan Hadits, Koreksi Diri dan Bertaubat

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Penting Muhasabah dalam Islam, lengkap dalil Alquran dan hadits, koreksi diri dan bertaubat.

Kata muhasabah berasal dari bahasa Arab yang telah menjadi salah satu kata serapan dalam Bahasa Indonesia.

Menurut A Kang Mastur (2018:88) dalam bukunya yang berjudul Yuk, Muhasabah, dijelaskan bahwa muhasabah adalah berasal dari kata bahasa Arab “hasiba-yahsabu-hisab” yang secara etimologis artinya adalah perhitungan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), muhasabah artinya adalah introspeksi.
Atau dengan kata lain muhasabah adalah sebuah koreksi terhadap sikap maupun perbuatan ucapan, serta pikiran yang kita lakukan di dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan dalam terminologi Islam, muhasabah adalah upaya seseorang dalam melakukan evaluasi diri terhadap setiap kebaikan serta keburukan pada semua aspek kehidupannya.

Masih menurut A Kang Mastur, jika ingin menjadi pribadi yang lebih baik, maka kita harus selalu istiqomah dalam menjaga diri di jalan yang lurus sekaligus meraih ketenangan hati.

Muhasabah sejatinya dapat dilakukan kapanpun, tidak mesti di akhir tahun, baik tahun hijriyah maupun tahun masehi.


Hanya saja mungkin masyarakat umum menganggap moment tutup tahun atau awal tahun sebagai waktu yang tepat dalam muhasabah diri.


Muhasabah biasanya dilakukan pada malam hari sebelum kita beristirahat, yaitu dengan mengoreksi segala sikap, perbuatan, maupun kesalahan diri di sepanjang hari itu. Hal ini dimaksudkan supaya kesalahan itu tidak terulang lagi di kemudian hari dan bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Dikutip dari gramedia.com, Islam mengajarkan umatnya untuk selalu bermuhasabah.

Berikut dalil-dalilnya dalam Alquran:


Alquran Surat An-Nur ayat 31

وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
...

Artinya:
“Bertobatlah kalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.”


Alquran Surat Al-Hasyr ayat 18

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad, wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụn

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

Surat Al-A’raf Ayat 201

 

إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ إِذَا مَسَّهُمْ طَٰٓئِفٌ مِّنَ ٱلشَّيْطَٰنِ تَذَكَّرُوا۟ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ

Arab-Latin:
Innallażīnattaqau iżā massahum ṭā`ifum minasy-syaiṭāni tażakkarụ fa iżā hum mubṣirụn

Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.

Dalil Hadits Nabi

Dari Syadad bin Aus Ra., Nabi Muhammad SAW bersabda: “Orang yang pandai ialah orang yang mengevaluasi dirinya serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang lemah ialah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.” (HR. Tirmidzi).

Diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, Rasulullah SAW juga pernah bersabda: “Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab, dan hiasilah dirimu sekalian (dengan amal shaleh), karena adanya sesuatu yang lebih luas dan besar, dan sesuatu yang meringankan hisab di hari kiamat yaitu orang-orang yang bermuhasabah atas dirinya ketika di dunia.” (HR. Tirmidzi).

Rasulullah SAW, dikutip Al-Ghazali, bersabda: “Sungguh, aku meminta ampun dan bertobat kepada Allah sebanyak 100 kali dalam sehari.” (Imam Al-Ghazali).

Ungkapan Umar RA melalui Imam Al-Ghazali, “Hendaklah kalian lakukan muhasabah atas diri kalian sebelum kalian dihisab. Timbanglah perbuatan kalian sebelum ia kelak ditimbang.” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin)

 

Muhasabah adalah introspeksi diri yang bisa dilakukan secara mandiri baik secara individu maupun berjamaah atau bersama-sama.
Tujuan muhasabah adalah untuk memperbaiki diri agar lebih baik lagi dan memperkuat keimanan kita kepada Allah.


Contoh muhasabah

Sebagai pelajar, muhasabah dapat dilakukan secara individu maupun berjemaah misalnya di sekolah.

Tujuannya adalah memperbaiki diri, memperkuat iman, memperkuat keyakinan diri kita untuk belajar, serta untuk meminta maaf pada orangtua.
Caranya dapat dengan berwudhu terlebih dahulu sebelum bermuhasabah. Lalu, kamu bisa bermuhasabah setelah sholat kemudian berdoa.

Itulah arti penting Muhasabah dalam Islam, lengkap dalil Alquran dan Hadits, koreksi diri dan bertaubat.

Baca juga: Pengertian Tahun Kabisat adalah, Istilah yang Ada dalam Kalender Masehi akan Hadir di Tahun 2024

Baca juga: Beda Tahun Syamsiyah atau Tahun Masehi dan Tahun Komariah atau Hijriyah, Begini Dasar Perhitungannya

Baca juga: Pengertian Tahun Syamsiyah atau Disebut juga dengan Nama Tahun Masehi, Sejarah dan Penjelasannya

Baca juga: Cara Muhasabah Diri dan Muhasabah Amalan Saat Tutup dan Menyambut Tahun yang Baru dalam Islam

Berita Terkini