Arti Kata Bahasa Arab

Beda Tahun Syamsiyah atau Tahun Masehi dan Tahun Komariah atau Hijriyah, Begini Dasar Perhitungannya

Kalender Masehi perhitungan awalnya didasarkan pada waktu dari pukul 00.00 dini, kalender hijriyah berdasarkan pada terbenamnya matahari

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Beda tahun Syamsiyah atau tahun Masehi dan tahun Komariah atau Hijriyah begini dasar perhitungannya. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Beda tahun Syamsiyah atau tahun Masehi dan tahun Komariah atau Hijriyah begini dasar perhitungannya.

Di dunia, khususnya di Indonesia, ada dua jenis penanggalan yang dikenal banyak orang yaitu kalender tahun masehi dan tahun hijriyah.  Keduanya merupakan penanggalan yang mengelompokkan hari, bulan, dan tahun.

Tahun masehi dikenal juga sebagai tahun syamsiyah yaitu tahun yang perhitungannya berdasarkan perputaran bumi mengelilingi Matahari (syam) yang disebut revolusi.

Tahun hijriyah dikenal sebagai tahun komariah yaitu tahun yang perhitungannya berdasarkan perputaran bulan (komar).


Kalender Hijriah biasanya digunakan umat muslim untuk menentukan tanggal perayaan hari-hari besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri. Sementara itu, kalender Masehi adalah kalender umum yang sering dipakai sehari-hari, mulai dari Januari sampai Desember.

Perbedaan tahun syamsiyah (Kalender Masehi) dan tahun komariah (Kalender Hijriyah)

1. Jumlah hari dalam setahun berbeda

Perbedaan kalender masehi dan hijriah adalah dasar perhitungannya. Karena itulah hari raya umat Islam biasanya tak pernah berada di tanggal yang sama pada kalender Masehi.

Perhitungan kalender Masehi didasari oleh perputaran bumi mengelilingi Matahari (revolusi). Karenanya, tahun Masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari.

Satu hari adalah jumlah waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan rotasi, dan satu tahun adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Satu tahun revolusi sama dengan 365,25 hari.

Sejarah kalender Masehi amat panjang. Namun, secara singkat bisa disebutkan bahwa di zaman Kerajaan Romawi pada masa pemerintahan Julius Caesar, 1 tahun ditetapkan 365 hari. Dengan demikian, ¼ hari yang tersisa selama 4 tahun ditambahkan ke dalam bulan Februari yang hanya terdiri dari 28 hari.

Dengan ketentuan ini, bulan Februari memiliki 29 hari setiap 4 tahun sekali, tahun spesial ini disebut juga tahun kabisat. Tahun kabisat terjadi jika suatu tahun habis dibagi 4, misalnya tahun 2012, 2016, dan tahun 2020.

Dalam setahun, tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:

Januari: 31 hari
Februari: 28/29 hari
Maret: 31 hari
April: 30 hari
Mei: 31 hari
Juni: 30 hari
Juli: 31 hari
Agustus: 31 hari
September: 30 hari
Oktober: 31 hari
November: 30 hari
Desember: 31 hari


Perhitungan Tanggal Kalender Hijriah
Dasar perhitungan kalender Hijriah adalah revolusi bulan atau peredaran bulan mengelilingi bumi. Maka dari itu, kalender Hijriah juga dikenal dengan nama lain, yaitu tahun komariah (bulan) atau tahun Islam. Adapun periode dari bulan sabit hingga kembali ke bulan sabit disebut satu bulan dan selama 29,5 hari.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved