"Kita tunggu dulu sampai jenazahnya sampai, baru bisa dinyatakan sudah dievakuasi," tuturnya.
Abdul Malik menyebut, jika delapan korban yang akan dievakuasi itu sampai di bawah hari ini, maka total sudah 65 yang sudah berhasil dievakuasi.
Sisa 10 korban lagi yang akan dievakuasi dengan kondisi posisinya sudah diketahui.
Butuh Waktu 6 Jam
Tim SAR Gabungan butuh waktu enam jam untuk membawa korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (5/12/2023).
Gunung Marapi mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023). Akibat kejadian membuat puluhan pendaki terjebak, sehingga dilakukan operasi penyelamatan.
Pantauan TribunPadang.com di Posko Pos 1 Jalur Via Batu Palano terlihat dipenuhi oleh petugas dan pihak keluarga dari korban.
Saat ini abu vulkanik dari aktivitas Gunung Marapi ini masih menyelimuti Pos 1 Jalur Via Batu Palano.
Abu vulkanik ini pun terbawa gerimis dan membuat sepeda motor yang terparkir diselimuti abu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik, mengatakan bahwa untuk membawa jenazah korban membutuhkan waktu selama 6 jam.
"Kalau normal dan tidak ada beban, itu membutuhkan waktu 2,5 jam. Sedangkan dengan kondisi membawa korban membutuhkan waktu lebih dan bisa selama 6 jam," kata Abdul Malik.
Ia mengatakan, untuk proses evakuasi hari ini, sudah diketahui lokasi titik-titik keberadaan korban.
Ia berharap, dengan tim gabungan yang sudah mencapai sebanyak 300 orang bisa mengevakuasi semua korban pada hari ini.
"Untuk tim yang turun melakukan evakuasi menggunakan masker khusus dan APD lengkap," kata Abdul Malik.
Ia mengatakan, hingga saat ini tim pertama yang berangkat pada pagi hari sedang dalam perjalanan turun untuk mengevakuasi korban dari atas Gunung Marapi.
"Sebanyak delapan orang yang kemarin belum bisa kita turunkan, saat ini sedang dibawa ke bawah dengan dimasukkan ke dalam body bag," katanya.
Ia menjelaskan, tim kedua sedang mencari adanya 10 orang korban yang telah dipastikan terlihat oleh masyarakat.
"Korban pendaki saat ini belum turun ada 18 orang, dan delapan sudah dalam perjalanan turun," ujarnya.
(*)