Dzikir ini dengan mengucapkan asma Allah berulang-ulang dalam hati ribuan kali bisa dihitung dengan menggunakan tasbih, jari maupun alat digital sambil memusatkan perhatian kepada Allah SWT.
Dzikir tauhid terdiri atas bacaan perlahan disertai dengan pengaturan napas, kalimat Lailahaillallah yang dibayangkan seperti menggambar jalan garis melalui tubuh.
- Bunyi La, permulaan digambar dari daerah pusat terus ke hati sampai ke ubun-ubun.
- Bunyi Ilaha turun ke kanan dan berhenti pada ujung bahu kanan.
- Bunyi Illa dimulai dengan turun melewati bidang dada sampai ke jantung dan ke arah jantung inilah - - Kata Allah dihujamkan dengan sekuat tenaga.
Orang membayangkan jantung itu mendenyutkan nama Allah dan membara, memusnahkan segala kotoran.
Dzikir nafas dengan huu Allah
Dilansir dari jurnal.ums.ac.id, zikir nafas juga merupakan zikir kesadaran dengan menggunakan lafaz ‘Huu Allah’, sebuah metode zikir dengan mengikuti irama keluar-masuknya nafas melalui rongga hidung sampai ke paru-paru, dan kemudian diembuskan melalui rongga hidung lagi.
Cara mempraktikkannya juga sangat mudah, yakni ketika menghirup udara, hati ber-dzikir ’Huu’ (yang artinya Dia, Allah), dan ketika mengeluarkan nafas, hati ber-dzikir ‘Allah’.
Amaliah dzikir merupakan jenis amal yang paling mudah dan paling ringan. Namun, karena amalan ini menuntut ke-istiqamah-an (konsisten, secara terus-menerus) dan keterlibatan pikiran dan emosi, maka amalan ini menjadi seperti berat.
Dzikir merupakan salah satu amalan ibadah yang sangat dianjurkan bagi Muslim baik selepas sholat maupun dalam kesempatan baik lainnya.Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Rasulullah dan Doa Nabi Ayyub Artinya: Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (QS. Al-Ahzab: 42).
Ibnu Katsir menjelaskan maksud ayat tersebut bahwa Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar banyak menyebut nama Tuhan mereka yang telah melimpahkan nikmat kepada mereka berupa berbagai macam nikmat dan beraneka ragam anugerah. Karena dalam melaksanakan hal tersebut terdapat pahala yang berlimpah bagi mereka dan tempat kembali yang sangat baik.
Rasulullah SAW pun dalam haditsnya menyebut bahwa dzikir merupakan amalan ibadah paling utama.
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَلَّا أُنْبِئَكُمْ بِخَيْرِ أعمالكم وأزكاها عند مليككم، وأرفعها في درجاتكم، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِعْطَاءِ الذَّهَبِ والوَرق، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ، وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ؟ " قَالُوا: وَمَا هُوَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: "ذِكْرُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ".
Artinya:
Dari Abu Darda ra yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: "Maukah aku ceritakan kepada kalian tentang amal perbuatan yang terbaik bagi kalian dan tersuci di sisi Tuhan kalian serta menghantarkan kalian kepada kedudukan yang tertinggi, dan lebih baik bagi kalian daripada menyedekahkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada kalian berperang melawan musuh kalian, lalu kalian tebas batang leher mereka dan mereka menebas batang leher kalian?”