Pilpres 2024

Bukan Anies dan Prabowo, Mahfud MD Akhirnya Ungkap Alasan Mau Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diusungnya Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai Capres dan Cawapres 2024 PDIP ini dikomentari pengamat politik Sumsel Dr Junaidi CPM, CIRP sebagai suatu  hal yang menarik. Sosok Mahfud disebut tak ada cacat selama karir politik.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Terima pinangan jadi calon wakil presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo, Mahfud MD akhirnya bongkar alasannya.

Melansir dari Kompas.com, Jumat (20/10/2023) salah satu alasannya diungkap Mahfud MD yakni tidak ada benturan emosional dan psikologis dengan Ganjar Pranowo selaku politikus PDIP Perjuangan.

Karena hal tersebut, Mahfud MD merasa bisa saling melengkapi dengan Ganjar Pranowo nantinya.

"Saya berpikir saya dengan Pak Ganjar ya cocok-cocok saja ya," kata Mahfud, Kamis (19/10/2023), dikutip dari YouTube Najwa Shihab.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu menuturkan, ia dan Ganjar juga merupakan teman diskusi sejak lama.

Keduanya pernah sama-sama duduk sebagai anggota DPR sebelum Mahfud menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi dan Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah.

"Saya kan sudah lama kenal beliau sejak dulu di DPR. Beliau gubernur, saya sering makan di kantornya.

Beliau pernah makan ke rumah saya, diskusinya sama, diskusi tentang bagaimana meluruskan reformasi untuk masa depan Indonesia," kata Mahfud.

Oleh karena itu, Mahfud meyakini bahwa ia dan Ganjar dapat bekerja sama dengan baik apabila menjadi presiden dan wakil presiden kelak.

"Misalnya Pak Ganjar jadi presiden, ada satu masalah, saya kerjakan pasti dia enggak akan komplain, itu kira-kira sudah benar.

Seumpama Pak Ganjar mengerjakan sesuatu, dia minta bantu, minta dukung, pasti tidak ada masalah," kata dia.

Lantas, mengapa Mahfud merasa tidak cocok apabila berduet dengan Anies ataupun Prabowo? 

Mahfud mengungkapkan, ia langsung menolak ketika ditawari untuk menjadi cawapres Anies oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu, salah satu partai politik pengusung Anies.

Mahfud menuturkan, ketika itu ia langsung menolak tawaran tersebut karena khawatir dituding menjadi biang kerok bubarnya koalisi pengusung Anies.

Padahal, menurut Mahfud, ia harus menjaga situasi politk.

Halaman
12

Berita Terkini